Saham-saham Wall Street melemah di tengah laba perusahaan beragam

id Wall Street,indeks S&P,indeks Dow,indeks Nasdaq,Saham-saham Wall Street

Saham-saham Wall Street melemah di tengah laba perusahaan beragam

Bursa Efek New York. ANTARA/Shutterstock/pri

New York, (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street sedikit melemah pada akhir sesi perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), didorong oleh banyaknya laporan laba perusahaan bervariasi dan data ekonomi Amerika Serikat yang suram.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 19,30 poin atau 0,07 persen, menjadi ditutup di 27.071,42 poin. Indeks S&P 500 turun 2,53 poin atau 0,08 persen, menjadi berakhir di 3.036,89 poin. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 49,13 poin atau 0,59 persen, menjadi ditutup di 8.276,85 poin.

Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih tinggi, dengan sektor perawatan kesehatan naik 1,16 persen, melampaui sektor-sektor sisanya. Sementara itu, sektor layanan komunikasi dan teknologi masing-masing turun 0,95 persen dan 0,92 persen, memimpin kerugian.

Induks perusahaan Google, Alphabet melaporkan laba kuartalan lebih lemah dari perkiraan pada Senin malam (28/10/2019). Saham perusahaan diperdagangkan dengan catatan suram sepanjang sesi Selasa (29/10/2019), dengan saham Kelas A dan Kelas C turun masing-masing 2,20 persen dan 2,12 persen, pada penutupan.

Saham Merck melonjak 3,53 persen setelah raksasa farmasi AS itu menghasilkan laba yang kuat. Pfizer, titan farmasi lain, juga membukukan laba lebih besar dari perkiraan, mengirim saham naik sekitar 2,5 persen.

Di sisi ekonomi, indeks kepercayaan konsumen AS berdiri di 125,9 pada Oktober, turun dari 126,3 pada September, Conference Board melaporkan pada Selasa (29/10/2019). Angka itu turun jauh dari perkiraan pasar.

Wall Street juga sedang menunggu pengumuman kebijakan moneter utama dari Federal Reserve AS, yang dijadwalkan akan dibuat pada Rabu sore waktu setempat. Ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga lebih lanjut tinggi di tengah ekonomi yang melambat.

Risalah pertemuan kebijakan moneter September The Fed menunjukkan bahwa ada kekhawatiran yang berkembang tentang ketegangan perdagangan di antara para pejabat The Fed. Bank sentral juga menyoroti dampak dari ketegangan perdagangan terhadap prospek ekonomi AS. (*)