Legenda sepak bola nilai Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 kesempatan menimba ilmu

id piala dunia u20,indonesia tuan rumah,seto nurdiantoro,timnas u19

Legenda sepak bola nilai Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 kesempatan menimba ilmu

Legenda sepak bola Indonesia sekaligus Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro (kanan). (Foto Fiqih Arfani)

Surabaya, (ANTARA) - Legenda sepak bola Tanah Air Seto Nurdiantoro menilai dipercayanya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 menjadi kesempatan untuk menimba ilmu demi kemajuan olahraga tersebut.

“Tidak hanya pemain, tapi pelatih di Indonesia juga banyak mendapat ilmu dari turnamen sekelas Piala Dunia,” ujarnya ketika ditemui di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, sisi teknik sepak bola, taktik dan strategi yang akan ditampilkan oleh tim-tim kelas dunia nantinya menjadi keuntungan bagi yang terlibat di dunia sepak bola di Indonesia agar memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Ia berpendapat pemain seperti Lionel Messi dan hampir semua pemain kelas dunia lainnya juga berasal dari tim kelompok umur, termasuk tampil di Piala Dunia U-20, sampai kemudian sekarang menjadi bintang lapangan hijau.

“Tentu saja dari turnamen itu talenta-talenta muda bermunculan dan kelak menjadi pemain bintang sepak bola dunia. Sekali lagi, momentum ini harus dimanfaatkan untuk belajar,” ucapnya.

Pelatih PSS Sleman tersebut juga mengapresiasi perjuangan federasi dan pemerintah yang akhirnya sukses menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 dua tahun mendatang.

Terkait peluang timnas Indonesia yang akan berlaga di Piala Dunia nantinya, Seto Nurdiantoro belum berani membahasnya, namun ia yakin pelatih Fakhri Husaini mampu menjalankan tugas dan memberikan kemampuan terbaiknya.

“Selama ini timnas Indonesia U-19 di bawah kendali coach Fakhri sudah sangat bagus meski masih ada kendala, dan pelatih pasti sudah mengantisipasinya. Harapannya, semua pemain timnas dapat menonjol di segala posisi,” katanya.

Eks-gelandang serang timnas Indonesia itu juga mengimbau Bagas Kaffa dan kawan-kawan memperbanyak pengalaman bertandingnya melawan tim-tim luar negeri, sehingga saat turnamen digelar sudah kuat mental.

“Demam panggung dapat diatasi melalui uji coba-uji coba internasional. Apalagi yang akan tampil di Piala Dunia juga usianya sama, jadi mentalnya tidak terlalu terbebani,” tutur Seto. (*)