Padang, (ANTARA) - Provinsi Sumatera Barat secara nasional menduduki peringkat dua setelah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai daerah yang memiliki jumlah penderita kanker payudara terbanyak
Hal tersebut diungkapkan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Dr.dr.Wirsma Arif Harahap, Sp.B(K)Onk saat menjadi pembicara dalam talkshow insipiratif "Support system for breast cancer patients" (Dukungan menyeluruh untuk pasien kanker payudara) di Aula Fakultas Kedokteran Unand, di Padang, Sabtu.
"Untuk di Sumbar jumlahnya cukup tinggi yakni 43 orang dari 100 ribu penduduk, jumlah itu dihitung per tahun," katanya.
Ia menjelaskan, dari penelitian yang dilakukan bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Onkologi Indonesia (Peraboi) hal tersebut dipicu tingginya asupan kalori, cemilan, nasi yang terlalu banyak, dan konsumsi manisan serta rasa pedas.
"Ini yang harus dicegah dan dikampanyekan kepada masyarakat tentang pemicu penyebabnya kanker payudara disamping faktor keturunan," katanya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, untuk di Sumbar sendiri penderita kanker payudara didominasi oleh pasien yang sudah masuk kategori stadium tiga dan stadium empat atau yang disebut stadium lanjut.
"Ini juga harus menjadi perhatian, penderita harus datang berobat pada saat stadium awal sehingga tata laksana penyembuhan lebih dapat tercapai," katanya.
Ia juga mengatakan, kebanyakan masyarakat masih percaya dengan mitos pengobatan untuk kanker payudara, padahal informasi tersebut belum tentu benar dan bisa memberikan efek samping pada pasien.
Wirsma juga memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut, selain membangun komitmen untuk mendukung penderita kanker payudara juga ikut mengkampanyekan pola hidup sehat untuk mencegah kanker payudara.
Sementara itu, Dr. dr. Daan Khambri, Sp.B(K)Onk, M.Kes menyebutkan, masyarakat harus mampu melakukan pemeriksaan sendiri terhadap payudaranya. Banyak teknik yang bisa dilakukan wanita untuk bisa memeriksa diri sendiri.
"Lakukan deteksi dini pada usia 20 tahun, setiap bulan setelah menstruasi selesai, jika ditemukan benjolan atau hal-hal yang meragukan segera kunjungi tenaga medis," katanya
Ia mengatakan, di RSUP M Jamil Padang, penderita kanker payudara didominasi oleh pasien yang berusia 40 tahun, tapi belakangan ini juga ditemukan pasien yang berusia 30 tahun bahkan ada yang 25 tahun.
Ketua Pelaksana Kegiatan dr. Martga Bella Rahimi menyebutkan kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kanker Payudara Internasional (26 Oktober) dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kanker payudara secara umum.
Berita Terkait
Pakar perjuangkan pengobatan inovatif diakses pasien secara luas lewat jaminan kesehatan
Jumat, 21 Juli 2023 19:32 Wib
Puskesmas di Pasaman Barat telah dilengkapi tenaga dan perangkat deteksi dini kanker
Rabu, 15 Februari 2023 16:30 Wib
Kapan wanita perlu USG payudara dan mammografi?
Selasa, 7 Februari 2023 15:05 Wib
Polisi tangkap pelaku begal payudara yang meresahkan kaum wanita di Bukittinggi
Rabu, 1 Februari 2023 11:47 Wib
Polisi amankan pelaku begal payudara di TMSBK Bukittinggi
Minggu, 22 Januari 2023 19:37 Wib
Pertemuan DWP Padang Panjang bahas pencegahan kanker payudara
Jumat, 30 September 2022 21:04 Wib
Diduga begal payudara, seorang mahasiswa di Pasbar diamankan
Senin, 15 Agustus 2022 14:34 Wib
Dosen Keperawatan Unand gelar Penyuluhan Kewaspadaan Kanker Payudara pada siswi dengan Metode Virtual Reality
Minggu, 14 Agustus 2022 14:00 Wib