DLH Sumbar Serius tingkatkan kesadaran masyarakat dalam Pengolahan sampah

id Dlh sumbar,sampah,sampahplastik,ancaman

DLH Sumbar Serius tingkatkan kesadaran masyarakat dalam Pengolahan sampah

Ketua PKK Sumbar Nevi Irwan Prayitno dan Kadis DLH Sumbar Siti Aisyah tinjau produk kerajinan hasil daur ulang plastij. (ANTARA SUMBAR/Miko Elfisha)

Padang (ANTARA) - Pengolahan sampah organik dan anorganik sebagai upaya menjaga pelestarian lingkungan menjadi salah satu perhatian serius Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumatera Barat salah satunya menjalin kerjasama dengan PKK dan kelompok Dasa Wisma.

"Pengolahan sampah ini akan lebih efektif jika dimulai dari rumah. Ibu-ibu PKK dan Dasa Wisma yang diberikan pembinaan diharapkan bisa menjadi inisiator di rumah," kata Kepala Dinas DLH Sumatera Barat, Siti Aisyah di Padang, Jumat.

Pengolahan sampah di tingkat rumah tangga, setidaknya, menurut dia adalah dengan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya. Sampah organik, anorganik dan berbahaya.

Pemilahan itu akan lebih memudahkan proses pengolahan selanjutnya seperti pengomposan atau daur ulang.

Proses pemilahan itu sebenarnya sederhana, tetapi baru sedikit keluarga yang telah mempraktikkannya. Karena itu perlu upaya untuk mendorong di tingkat keluarga dengan melibatkan PKK dan Dasa Wisma.

Pembinaan yang dilakukan, tambahnya dengan membuat pelatihan-pelatihan dan menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten di bidang pengolahan sampah menjadi kompos serta mendaur ulang sampah plastik jadi kerajinan.

Ketua PKK Sumatera Barat, Nevi Irwan Prayitno menyebut kerjasama dengan PKK dan Dasa Wisma sudah sangat tepat karena selama ini perannya sudah benar-benar teruji dalam mendukung program pemerintah.

"Sampah ini sudah menjadi ancaman tidak saja di Sumbar, tetapi Indonesia dan dunia. Penanganan memang harus dilakukan bersama-sama. PKK akan menjadi salah satu pendukung upaya itu," ujarnya.

Beberapa program yang telah dilakukan patut diapresiasi diantaranya bank sampah. Salah satu yang terbaik di Bukittinggi dengan program sampah jadi emas.

Ia berharap program kerjasama itu tidak hanya terbatas pada pelatihan tetapi lebih jauh dengan program-program pemberdayaan.