Padang (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah dari Medan, Sumatera Utara, memamerkan produk olahan mereka sendiri berupa minuman sehat dari limbah kulit nanas.
"Kami memulai pembuatannya sejak tiga tahun lalu," kata salah seorang mahasiswa jurusan Farmasi dari Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah Medan Muhammad Irham F. Punggawa di Padang, Kamis.
Ia menuturkan dirinya dan teman-teman berinisiatif membuat minuman sehat dari kulit nanas karena di tempat mereka banyak masyarakat yang memproduksi nanas, sementara kulitnya hanya terbuang sia-sia.
"Kami juga termotivasi menjadikan limbah kulit nanas bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak dan memiliki nilai jual tinggi," sambung dia.
Selain itu, setelah dilakukan penelitian kulit buah nanas sendiri banyak mengandung Vitamin A dan C sebagai antioksidan.
"Kulit buah nanas juga mengandung kalsium, fosfor, magnesium, zat besi, natrium, kalium, dekstrosa, sukrosa dan enzim bromelain yang berkhasiat sebagai anti radang, membantu melunakkan makanan dilambung serta menghambat sel kanker," jelasnya.
Ia menjual minuman yang terbuat dari kulit buah nanas tersebut seharga Rp15.000 per botol sebanyak 300 mililiter.
Minuman kulit nanas tersebut tidak menimbulkan rasa gatal di tenggorokan saat meminumnya, tidak seperti buahnya yang terkadang menimbulkan rasa gatal di tenggorokan.
"Alhamdulillah, kami juga pernah mendapatkan juara satu lomba kewirausahaan dengan produk minuman dari kulit buah nanas tingkat universitas," sambung dia.
Bahkan peminat minuman tersebut juga banyak dan sudah mendapatkan verifikasi dari BPOM Sumatera Utara.
Ia juga mengatakan bahan pembuatan minuman tersebut sederhana yakni kulit nanas, asam belimbing yang kecil, dan gula.
"Cara pembuatannya juga mudah pertama kulit nanas dan asam belimbing dicuci hingga bersih, lalu direbus, kemudian air hasil rebusan tersebut ditambahkan gula," ujar dia.
Ia juga mengatakan rasa asam pada minuman tersebut alami karena tidak menggunakan bahan pengawet dan tidak menggunakan pemanis buatan.
"Kami juga tidak menggunakan pewarna buatan, warna minumannya alami dari buah itu sendiri yakni agak kekuningan," katanya.
Selain itu, ampas kulit nanas juga dimanfaatkan menjadi selai.
"Ke depannya kami juga akan melakukan pembuatan alas bedak dari kulit buah naga dan krim wajah dari kulit buah durian, karena di Medan banyak limbah dari kulit buah-buahan yang terbuang, padahal berpotensi besar," sambung dia.
Berita Terkait
Pemkot Padang beri pelayanan adminduk "One Day Service"
Sabtu, 20 April 2024 5:14 Wib
Irjen Kemenkumham resmikan "Dapur Basalero" milik Lapas Padang
Jumat, 19 April 2024 19:25 Wib
Kemenkumham Sumbar harmonisasi peraturan tarif layanan BLUD SMK
Jumat, 19 April 2024 18:28 Wib
Peringatan HUT ke-94 PSSI
Jumat, 19 April 2024 17:46 Wib
Tiket gratis arus balik kapal Pelni di Medan
Jumat, 19 April 2024 17:04 Wib
Jalan di Kelok Hantu retak, polisi terapkan buka tutup (Video)
Jumat, 19 April 2024 17:02 Wib
Harga bawang merah di Salatiga masih tinggi
Jumat, 19 April 2024 16:58 Wib
Penggeledahan rumah terduga anggota Jamaah Islamiyah di Palu
Jumat, 19 April 2024 16:55 Wib