Salahi izin tinggal dengan galang dana, tiga warga Pakistan dideportasi

id Imigrasi Agam,Deportasi,Berita Bukittinggi,Bukittinggi terkini,sumbar terkini

Salahi izin tinggal dengan galang dana, tiga warga Pakistan dideportasi

Imigrasi Agam mengawal pemulangan tiga warga Pakistan yang menyalahi izin tingga. (foto: Imigrasi Agam)

​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas II Agam, Sumatera Barat mendeportasi tiga warga Pakistan karena menyalahi izin tinggal dengan melakukan aktivitas penggalangan dana di masjid di Surau Kamba, Kecamatan Ampek Angkek.

Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II Agam Deny Haryadi dikonfimasi dari Bukittinggi, Kamis, mengatakan ketiganya yang merupakan bapak-anak dideportasi melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta penerbangan Kamis pukul 18.25 WIB.

"Setelah dilakukan pemeriksaan sejak pertama kali kami dapati beraktivitas di masjid Rabu (16/10) malam, ketiganya telah menyalahi izin tinggal yang diberikan," katanya.

Deny menerangkan ketiga orang tersebut Saeed Muhammad(51), serta anaknya Allah Rakha(31) dan Naveed Muhammad(29) sampai di Bukittinggi diajak oleh seorang rekan mereka dari negara yang sama bernama Khalid.

Khalid mengajak mereka menggalang dana untuk membuat Al Quran berhuruf braille serta disumbangkan untuk anak yatim di Madrasah Darul Ulum Fakhrul Islam di Pakistan.

Dalam menggalang dana, Khalid menunjukkan surat pengantar dari Kantor Kementerian Agama Jakarta Selatan yang setelah dikonfirmasi pihak imigrasi ke instansi tersebut ternyata palsu.

"Penggalangan dana diprakarsai oleh Khalid dan menggunakan surat palsu. Diduga aktivitas ini hanya untuk kepentingan pribadi saja," katanya.

Khalid saat ditemui di masjid Istiqomah Surau Kamba pada Rabu(16/10) malam diduga kabur ketika diminta untuk menunjukkan paspor oleh pihak imigrasi.

"Informasinya sudah di Jakarta tapi kami masih mencoba melacak keberadaannya menggunakan sistem data perlintasan dan berkoordinasi dengan pusat," ujarnya.

Sementara pengakuan Saeed sebelumnya tujuannya datang ke Indonesia ditemani dua anaknya untuk keperluan pengobatan penyakit stroke yang ia alami.

Dirinya juga sudah mencoba beberapa kali menghubungi rekannya Khalid untuk menyelesaikan urusan di imigrasi namun tidak kunjung mendapat jawaban.