Kemendes PDTT dan Kemkominfo penuhi akses internet di daerah 3T

id kemendes pdtt,akses internet di daerah 3T,akses internet di daerah tertinggal,akses internet tingkatkan perekonomian mas

Kemendes PDTT  dan Kemkominfo penuhi akses internet di daerah 3T

GM Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 BNI Bambang Setyatmojo (kiri) dan Head of Investor Relation and Project Manajement Head of Investor Relation and Project Manajement PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB) Ari Aji Cahyono (kanan) menjelaskan penggunaan sistem smartfarming kepada petani penerima bantuan KUR pada acara Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 di Desa Cikumbulan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (9/10/2019). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/hp.

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melakukan kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk menyediakan akses internet di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

"Hal ini bertujuan untuk mendukung desa digital, pelayanan publik, produk unggulan kawasan perdesaan (prukades) dan desa wisata," ujar Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Ditjen PDT) Kemendes PDTT, Agus Kuncoro, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Oleh karena itu, Kemendes PDTT bekerja sama dengan BAKTI Kominfo untuk menghasilkan dukungan pemenuhan akses internet dan digitalisasi desa di daerah tertinggal.

Menurut Agus, pemerintah terus berupaya mengatasi ketimpangan akses jaringan internet antara kota besar dengan daerah-daerah, khususnya daerah 3T.

"Tentunya semua bergantung pada internet. Titik utama dari pembangunan sekarang ini adalah sejauh mana internet bisa masuk dan bisa secara berkelanjutan memberikan akses kepada daerah tersebut. Artinya, ada ketidakseimbangan antara daerah maju dengan daerah tertinggal yang salah satunya bisa dilihat dari keberadaan internet," kata Agus.

Dia juga menambahkan BAKTI Kominfo memiliki informasi berbagai daerah yang belum memiliki jaringan internet, termasuk di daerah tertinggal. Melalui kerja sama itu, ada Base Transceiver Station atau BTS baru yang akan dibangun di daerah tertinggal.

"Untuk saat ini, Ditjen PDT belum bisa bekerja sama dengan swasta karena program ini belum memiliki nilai ekonomis."

Kendati demikian, Kemendes PDT melalui Ditjen PDT telah menjalin kerja sama dengan PT Pasifik Satelit Nusantara dengan membuat proyek percontohan di Kawasan Ekowisata Waerebo yang berada pada ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Halmahera Timur.

Untuk mendapatkan sinyal, selama ini masyarakat di Waerebo harus berjalan kaki turun gunung selama dua jam dan menempuh perjalanan darat kurang lebih satu jam menggunakan motor atau mobil. Masyarakat sangat kesulitan dalam berkomunikasi jarak jauh dan tidak bisa mengakses internet untuk menambah informasi.

Pemasangan jaringan internet di Kawasan Ekowisata Waerebo, Desa Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese dilakukan pada 2 Agustus 2018. Dengan adanya internet diharapkan masyarakat yang tinggal di Kawasan Ekowisata Waerebo dapat meningkatkan potensi wisata dan produk unggulannya.

Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PDT), Samsul Widodo, mengatakan pihaknya fokus mengembangkan ekonomi digital di daerah tertinggal terkait dengan pemasaran produk unggulan daerah tertinggal, maupun promosi pariwisata yang ada di daerah tertinggal.

Dengan memanfaatkan internet, pemasaran berbagai produk unggulan desa dan daerah tertinggal dapat dipermudah melalui sistem perdagangan elektronik.*