Bawaslu Sumbar sosialisasikan evaluasi pengawasan tahapan pemilu 2019

id Bawaslu,Sumbar,Padang, pemilu,pilkada,padang

Bawaslu Sumbar sosialisasikan evaluasi pengawasan tahapan pemilu 2019

Bawaslu sosialisasikan evaluasi dan hasil pengawasan pemilu 2019 (ANTARA/ Mario Sofia Nasution)

Padang (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawasalu) Sumbar menyosialisasikan evaluasi hasil pengawasan tahapan pemilu presiden dan pemilu legislatif 2019 yang telah terlaksana dalam bentuk kegiatan sosialisasi hasil pemantauan pengawasan pemilu serentak

Komisioner Bawaslu Sumbar Vifner di Padang, Kamis mengatakan dalam melakukan evaluasi pihaknya melibatkan lembaga pemantau pemilu yakn i Komisi Independen Pemantau Pemilu (KIPP), selain evaluasi pihaknya juga memaparkan hasil pengawasan yang telah dilakukan.

“Hasil pengawasan ini akan kita buat dalam sebuah buku yang menjadi pedoman pengawasan pemilu kepala daerah di Sumbar,” kata dia.

Menurut dia dalam pembentukan buku tersebut pihaknya akan melibatkan akdemisi yakni Rektor Universitas Ekasakti Dr Otong Rosadi, tim asisten Bawaslu Pusat Muhammad Ihsan agar buku tersebut dapat disusun secara komprehensif

“Tahapan Pilkada 2020 akan dimulai pada akhir tahun ini dan tentu kita harus siap melakukan pengawasan,” katanya.

Sementara itu, Asisten Bawaslu Pusat Muhammad Ihsan mengapresiasi KIPP Sumbar yang telah berperan dalam pengawasan partisipasi masyarakat untuk mencegah terjadinya pelanggaran pemilu.

Menurut dia penggunaan teknologi semakin masif, maka sistem pengawasan terhadap dugaan pelanggaran pemilu juga makin ditingkatkan Bawaslu.

"Program yang dibuat Bawaslu untuk pengawasan yakni pengawasan partisipatif yang melibatkan langsung kepada masyarakat lalu dibuat pojok pemilu, forum warga dan lainnya, guna mempermudah komunikasi terkait dugaan pelanggaran," katanya.

Selain itu, keberadaan pemantau pemiliu yang telah menjalankan tugas perlu dievaluasi, misalnya di beberapa daerah ditemukan pemantau yang diragukan independensinya karena menggunakan kartu tanda pengenal pemantau namun menggunakan atribut partai.

Selain itu, persoalan keuangan yang mereka terima dan darimana sumber dana mereka tentu harus lebih diperjelas. Kemudian untuk akreditasi organisasi, mereka harus selektif dalam merekrut pemantau yang memiliki independensinya.

"Untuk pemantau nantinya, Bawaslu akan keluarkan sertifikasi bagi pemantau yang telah lulus akreditasi yang dilakukan dilihat langsung oleh Bawaslu," pungkasnya.

Sementara Rektor Universitas Eka Sakti Otong Rosadi mengatakan pemilu yang sukses adalah pemilu yang partisipasi masyarakatnya tinggu dan diikuti oleh seluruh warga Indonesia.

Menurut dia untuk meningkatkan partisipasi aktif yakni dengan menjaga kepercayaan masyarakat melalui penyelenggara pemilu.

"Mewujudkan pemilu yang demokratis itu dengan cara semua pihak dapat menjaga pemilu memiliki legitimasi yang kuat dan Bawaslu tentu berperan dalam segi pengawasan,” katanya.