Penjelasan pihak kapal terkait kematian Manajer PLN Nias, sempat koordinasi ke KSOP Mentawai Sumbar

id mangatas gultom,manajer PLN NIas mangatas gultom,ditemukan tewas terapung,mangatas gultom di aceh sungkil,KSOP Mentawai,berita sumut,berita medan,beri

Penjelasan pihak kapal terkait kematian Manajer PLN Nias, sempat koordinasi ke KSOP Mentawai Sumbar

Mangatas Gultom (33) Manajer Jaringan PLN Nias yang hilang kontak sejak tanggal 2 Oktober 2019 ditemukan tewas terapung di perairan Aceh Singkil, Senin (14/10) oleh Nelayan di Aceh Singkil. Kini jasadnya berada di RSU Aceh Singkil. (Antara Sumut/Istimewa)

Sibolga, (ANTARA) - Pihak kapal angkutan penumpang rute Gunungsitoli-Sibolga memberikan penjelasan terkait kematian Mangatas Gultom (33) yang jasadnya ditemukan terapung di perairan Aceh Singgkil pada Senin (14/10).

Nama korban terdaftar di manifes kapal Wira Victoria rute Gunungstoli-Sibolga tanggal 2 Oktober 2019.

Baca juga: Jasad Mangatas Gultom akan diotopsi di Medan, ini kejanggalan dibalik kematian Manajer PLN Nias itu

Heriyon Marbun selaku pihak manajemen kapal Wira Victoria yang dikonfirmasi ANTARA mengatakan, pihaknya tidak mau berspekulasi terkait kematian korban.

"Memang benar nama korban ada di manifes kapal kami, dan apa penyebab kematian korban biarlah pihak kepolisian yang mengusutnya, karena kasus ini sudah dilaporkan pihak keluarga korban ke Polres Nias. Dan kami tidak mau berandai-andai terkait hal itu, karena ini menyangkut nyawa manusia," kata Marbun.

Ditanya terkait rekaman CCTV yang menunjukkan saat korban berada dalam kapal Wira Victoria, Heriyon menyarankan agar dikonfirmasi saja ke pihak Polres Nias.

Baca juga: Manajer UP3 PLN Nias mengaku sangat terpukul atas kematian Mangatas Gultom

"Saya lagi dalam perjalanan menuju Sibolga dari Aceh Singkil usai melihat korban dan keluarganya sebagai bentuk rasa kemanusiaan. Pihak keluarga juga tadi mengatakan jika ada yang konfirmasi terkait peristiwa itu agar ditanyakan langsung ke polisi. Jadi kami selaku pihak kapal tidak mau berspekulasi terkait hal itu, biarlah pihak kepolisan yang bekerja," jawabnya.

Dijelaskan Heriyon, pihaknya siap membantu pihak kepolisan dan keluarga untuk dimintai informasi, karena memang korban (Mangatas) terdaftar di manifes kapal.

Hanya saja bagaimana peristiwa itu bisa terjadi, itu sudah menjadi ranah polisi untuk menyelidikinya.

Baca juga: Putus kontak 12 hari, Manajer PLN Nias ini ditemukan tewas terapung di Aceh Singkil

"Kita yakin dengan alat canggih yang dimiliki polisi bisa melacak dimana keberadaan terakhir korban melalui nomor ponselnya. Kami selaku pihak kapal kooperatif dan siap membantu keluarga korban sesuai dengan kemampuan kami," tambahnya.

Pascahilangnya korban, kata Marbun, pihaknya langsung berkoordinasi dengan KSOP yang ada di Natal, Mentawai Sumbar dan juga Aceh, untuk berbagi informasi. Demikian juga dengan pihak keluarga selalu berkoordinasi.

Baca juga: Sudah sepekan pegawai PLN ini hilang, sempat keluhkan berat hati dipindahkan dari Medan ke Nias

"Kami fasilitasi dan dampingi keluarga korban untuk mencari informasi. Bahkan Rabu (16/10) ini saya diminta abang korban datang ke Medan. Artinya kami dari pihak kapal koperatif dan siap membantu semampu kami," katanya.

Kematian Mangatas Gultom mendapat simpatik dari masyarakat dan juga warganet. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya postingan dan dukungan agar penyebab kematian korban dapat terungkap.

Sebagaimana informasi dari abang korban, Waldeman Gultom, jasad adiknya akan diautopsi di Medan. (*)