Pesisir Selatan akomodir sekolah korban kerusuhan Wamena

id Korban wamena,perantau minang,pendidikan korban wamena

Pesisir Selatan akomodir sekolah korban kerusuhan Wamena

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan, Suhendri. (ANTARA / Didi Someldi Putra)

​​​​​​​Painan  (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, mengakomodir delapan pelajar korban kerusuhan yang terjadi Wamena, Papua beberapa waktu lalu asal daerah setempat untuk bersekolah di daerah itu.

"Hingga saat ini sudah delapan pelajar yang datang baik langsung ke kami maupun ke sekolah dan semuanya kami akomodir," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan, Suhendri di Painan, Selasa.

Meski, tambahnya, diantara pelajar belum memiliki syarat pindah sekolah yang lengkap, namun semuanya tetap diakomodir sesuai dengan instruksi dari kepala daerah setempat.

"Bupati Hendrajoni beberapa kali menekankan untuk mepermudah pelayanan bagi para korban dan itu kami laksanakan," katanya lagi.

Kendati demikian, katanya, berbagai dokumen yang belum lengkap akan dilengkapi secara bertahap oleh wali murid yang bersangkutan.

"Rata-rata mereka tidak memiliki surat pindah, rapor, ijazah, dan lainnya," kata dia.

Hanya saja dari delapan pelajar tersebut satu diantaranya hanya belajar sementara, menjelang suasana di Wamena kondusif dan sisanya permanen.

Kedelapan pelajar tersebut mereka saat ini bersekolah di SMPN 2 Sutera, SD 10 Painan Timur, SMPN 1 Painan dan SMPN 1 Bayang.

Dari catatan pemerintah kabupaten setempat jumlah perantau asal daerah setempat yang telah kembali ke kampung halamannya di Pesisir Selatan telah mencapai 513 orang.

Sebanyak 243 orang di Kecamatan Bayang Utara, 163 orang di Bayang, 18 orang di IV Jurai, 12 orang di Batang Kapas, 24 orang di Sutera, dan 53 orang di Lengayang.