Kecamatan Lembah Gumanti kembali diselimuti kabut asap kiriman

id Kabut Asap,Kabut asap di Solok,Lembah Gumanti,bahaya kabut asap,dampak kabut asap

Kecamatan Lembah Gumanti kembali diselimuti kabut asap kiriman

Danau di Atas, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat kembali diselimuti kabut asap kiriman.

Kabupaten Solok (ANTARA) - Sejumlah warga di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, mengeluhkan kabut asap yang menyelimuti daerah itu sejak dua hari terakhir.

Salah seorang warga di Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, May Leni Zulfina (26), Senin, mengatakan kabut asap sudah terjadi sejak dua hari terakhir.

"Kabut asap ini mengganggu aktivitas saya, sejak kemarin tenggorokan saya mulai perih dan napas saya mulai sesak," ujar dia.

Selain itu menurut warga lainnya, Yusra (27) juga merasa terganggu dengan kabut asap yang tersebar di wilayah tersebut.

Ia juga mengatakan kabut asap ini berdampak buruk bagi tanaman, biasanya penyemprotan pestisida ke tanaman hanya dua kali seminggu, namun sekarang harus tiga kali seminggu akibat kabut asap.

"Kabut asap dapat membuat tanaman menjadi kuning dan mengakibatkan gagal panen," sambung dia.

Menurut Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau Yudha Nugraha, berdasarkan pantauan satelit Terra, Aquam, SNPP dan NOAA20 terdapat peningkatan titik api di wilayah Sumatera Selatan dan Jambi yakni 324 titik, berdasarkan pantauan 13 Oktober 2019.

"Sampai saat ini asap terdeteksi di Wilayah Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan," katanya.

Selain itu BMKG juga mendeteksi arah sebaran asap yang berasal dari wilayah tersebut menyebar ke arah Barat Laut.

"Melihat arah angin berasal dari Tenggara, sebaran asap dapat meluas hingga ke Sumatera Barat terutama Sumbar bagian Tenggara dan Selatan termasuk juga di Solok, Kabupaten Solok, Agam, Tanah Datar, Sijunjung, Kabupaten Solok Selatan dan Bukittinggi," jelasnya.

Ia juga mengatakan kualitas udara sempat mengalami penurunan dengan nilai PM10 dalam kategori sedang.

Berdasarkan citra satelit Himawari-8 Rainfall Potensial menunjukan belum terdapat potensi hujan di wilayah Sumbar.