Menlu Palestina desak PBB ungkap kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina

id Menlu Palestina,Pelapor Khusus PBB, Sameer Arbeed,Tahanan Palestina,berita internasional terkini,kejahatan israel

Menlu Palestina desak PBB ungkap kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) dan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Malki (kiri) menyampaikan pernyataan pers bersama setelah pertemuan Konsultasi Bilateral di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (16/10/2018). Konsultasi bilateral tersebut sebagai wadah menerjemahkan hubungan baik kedua negara menjadi kerja sama konkret dan bantuan nyata bagi Palestina. ANTARA FOTO/HO/Kemenlu-Suwandy/ama

Ramallah, Palestina, (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Malki pada Kamis (3/10) mendesak pelapor khusus PBB agar mengungkap kejahatan Israel yang dilakukan terhadap rakyat Palestina di wilayah pendudukan.

Permintaan itu berkaitan dengan penyiksaan parah yang dialami tahanan Palestina Samer Arbeed, yang nyaris kehilangan nyawanya.

Malki mengirim surat kepada Pelapor Khusus mengenai Penyiksaan, Pelapor Khusus mengenai Hak Kesehatan, Kelompok Kerja mengenai Penahanan Sewenang-wenang, Pelapor Khusus mengenai Kehakiman dan Pelapor Khusus mengenai Kondisi Hak Asasi Manusia di Wilayah Palestina yang Diduduki.

Menteri Palestina itu juga memberi penjelasan kepada mereka mengenai penderitaan Samer Arbeed, yang tergeletak di rumah sakit antara hidup dan mati akibat penyiksaan dan upaya untuk membunuhnya, yang melucuti hak hidupnya secara sewenang-sewenang.

Malki menyeru semua pelapor khusus tersebut agar mengungkap kejahatan Israel dan menemukan mekanisme untuk meminta pertanggung-jawab orang Israel yang menyiksa Arbeed, demikian laporan Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat. Arbeed disiksa dalam tindakan yang terkoordinasi dan disahkan oleh pemerintah serta pengadilan Yahudi.

Ia menekankan bahwa kementeriannya telah mengadakan kontak sejak hari pertama penangkapan Arbeed dengan semua lambaga PBB dan internasional, termasuk Komite Palang Merah Internasional, guna menuntut campur tangan untuk melindungi Arbeed dan semua organisasi hak asasi manusia dan sipil, seperti Addameer dan organisasi lain non-pemerintah yang menjadi sasaran pasukan pendudukan Israel. (*)