New York, (ANTARA) - Kurs dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), di tengah penurunan euro setelah data terbaru menunjukkan tingkat inflasi Jerman tidak sesuai harapan.
Tingkat inflasi di Jerman yang diukur dengan indeks harga konsumen diperkirakan menjadi 1,2 persen dalam basis tahunan pada September, menurut estimasi lanjutan yang dirilis oleh Destatis Jerman pada Senin (30/9/2019). Angka itu jauh dari ekspektasi pasar 1,3 persen.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,28 persen menjadi 99,3795 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,0901 dolar AS dari 1,0941 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2296 dolar AS dari 1,2290 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,6750 dolar AS dari 0,6761 dolar AS.
Dolar AS dibeli 108,07 yen Jepang, lebih tinggi dari 107,82 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9982 franc Swiss dari 0,9902 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3236 dolar Kanada dari 1,3245 dolar Kanada. (*)
Berita Terkait
AS sahkan RUU bantuan 95 miliar dolar bagi Ukraina, Israel, Taiwan
Rabu, 24 April 2024 20:42 Wib
Rupiah Selasa pagi turun 7 poin menjadi Rp16.244 per dolar AS
Selasa, 23 April 2024 9:47 Wib
Rupiah Senin pagi naik 45 poin menjadi Rp16.215 per dolar AS
Senin, 22 April 2024 9:13 Wib
Rupiah Jumat pagi turun 84 poin menjadi Rp16.263 per dolar AS
Jumat, 19 April 2024 9:26 Wib
BI Sumbar: Penguatan dolar juga beri dampak positif terhadap ekonomi
Kamis, 18 April 2024 15:57 Wib
Rupiah Kamis pagi menguat 43 poin menjadi Rp16.177 per dolar AS
Kamis, 18 April 2024 9:15 Wib
Rupiah Kamis pagi turun menjadi Rp15.881 per dolar AS
Kamis, 28 Maret 2024 9:34 Wib
Harga emas melemah karena dolar AS menguat
Sabtu, 23 Maret 2024 8:53 Wib