Pesisir Selatan penuhi kebutuhan pengungsi korban abrasi pantai di Batang Kapas

id korban abrasi pantai,pesisir selatan,berita pesisir selatan,berita sumbar

Pesisir Selatan penuhi kebutuhan pengungsi korban abrasi pantai di Batang Kapas

Sekretaris Daerah Kabupaten Pesisir Selatan, Erizon didampingi sejumlah pejabat ketika berkunjung ke lokasi terdampak abrasi di Dusun Muaro, Kampung Bukit Tambun Tulang, Nagari IV Koto Hilie. (ANTARA /Didi Someldi Putra)

Painan, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat memenuhi kebutuhan pengungsi korban abrasi pantai dan pasang air laut di Dusun Muaro, Kampung Bukit Tambun Tulang, Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, daerah setempat.

"Hari ini kami mendistribusikan perlengkapan bayi, selimut dan sembako ke para pengungsi, ke depan kami secara bertahap akan terus memantau berbagai kebutuhan pengungsi," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Pesisir Selatan, Erizon ketika berkunjung ke lokasi didampingi sejumlah pejabat, Senin.

Kejadian tersebut, tambahnya semakin parah pada Minggu (29/9), sehingga berdampak pada 15 kepala keluarga di Dusun Muaro, sebagian dari mereka mengungsi di tenda yang disiapkan sementara sebagiannya lagi ke rumah sanak keluarganya.

Kejadian tersebut juga menyebabkan 13 unit rumah rusak berat, 11 rumah tertimbun pasir, satu gudang ikan rusak berat, serta satu bangunan BUMNag rusak berat.

Khusus bagi rumah yang terdampak pihaknya berencana menyiapkan pemukiman baru sehingga warga setempat benar-benar aman dari ancaman abrasi pantai dan pasang laut.

"Rencana penyiapan pemukiman baru sesuai dengan pesan Bupati Hendrajoni kepada kami, saat ini beliau sedang di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membicarakan hal itu," katanya.

Sementara itu, warga setempat, Imur (70), mengatakan, abrasi telah terjadi di dusun tersebut lebih dari sebulan terakhir.

Kejadian tersebut semakin parah sejak seminggu terakhir, terutama menjelang malam dan malam hari karena tingginya gelombang laut.

"Abrasi dan pasang laut tidak kali ini saja terjadi di Dusun Muaro, bahkan ketika saya masih remaja kejadian ini juga terjadi hingga saat ini dan secara berturut-turut terjadi minimal per 11 tahun sekali," katanya lagi.

Ia mewakili masyarakat setempat berharap batu penahan ombak segera dibangun di lokasi sehingga dusun tersebut aman dari abrasi dan pasang laut. (*)