Korem 032/Wirabraja Tawarkan Solusi untuk Kekurangan Air Bersih

id penjernih air

Korem 032/Wirabraja Tawarkan Solusi untuk Kekurangan Air Bersih

Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo dan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit saat menjajal alat penjernih air. (ANTARA SUMBAR/ ist)

Padang (ANTARA) - Korem 032/Wirabraja menawarkan solusi untuk kekurangan air bersih di Sumatera Barat dengan alat penjernih air yang mampu menyaring limbah dan air laut menjadi air laik konsumsi.

"Ini bentuk kepedulian TNI atas kondisi sebagian daerah di Sumbar yang masih ada kekurangan air bersih. Alat ini diharapkan bisa memberi bantuan meski sedikit," kata Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo di Padang, Jumat.

Menurutnya konstruksi alat itu dilakukan bekerjasama dengan PT Kharisma Utama hingga bisa menghasilkan air bersih dengan kapasitas 70 ribu liter per hari.

Alat itu langsung diserahterimakan kepada Dandim 0319 Mentawai untuk dioperasikan membantu warga setempat.

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengapresiasi inovasi yang dilakukan Korem 032/Wirabraja karena akan sangat membantu masyarakat terutama untuk daerah-daerah terluar seperti Mentawai.

Air laut yang diolah dengan alat bisa benar-benar laik minum. Ini bisa sangat membantu penyediaan air bersih bagi daerah-daerah yang sulit. Pulau-pulau terluar juga akan sangat terbantu.

Ia bahkan berencana menganggarkan pengadaan alat itu pada 2020 agar benar-benar bisa memberikan manfaat pada masyarakat.

Alat tersebut terdiri dari beberapa rangkaian beberapa jenis tabung yang dihubungkan pipa paralon dan stainless steel. Ada tiga tabung yang berfungsi sebagai bak penerima. Air laut dan limbah dimasukkan dalam tabung itu.

Melalui pipa paralon masuk ke mesin pompa, lalu dialirkan ke dalam mesin press. Kemudian air dialirkan ke membran filter berbentuk tabung kecil panjang sekitar satu meter. Tabung membran itu terdiri dari tiga tingkatan.

Setelah diproses di membran untuk menyaring air dari kumuh, berbakteri dan kotor serta bau menjadi jernih.

Prosesnya dilanjutkan ke mesin ultraviolet agar air benar-benar higienis sehingga benar-benar laik minum.

Direktur PT Kharisma Utama, Agung Darma menyebut alat itu bisa dioperasikan dengan solar panel maupun listrik. Namun kapasitas produksi dua tenaga itu berbeda.

Bila dioperasikan menggunakan solar panel hanya memproduksi 30 ribu liter air bersih sementara jika menggunakan listrik bisa 70 ribu liter per hari.***3***