Pemkab Solok serahkan 34 paket perahu kepada nelayan Danau Singkarak

id kapal tangkap ikan,berita solok,berita sumbar,nelayan danau singkarak

Pemkab Solok serahkan 34 paket perahu kepada nelayan Danau Singkarak

Keramba ikan di Danau Singkarak, Kabupaten Solok. Pemkab memberikan 34 paket kapal untuk memfasilitasi nelayan yang bagannya dibongkar beberapa waktu lalu. (Antara Sumbar/Tri Asmaini)

Arosuka, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat menyerahkan 34 paket perahu tangkap ikan kepada nelayan Danau Singkarak untuk memfasilitasi nelayan yang bagannya dibongkar beberapa waktu lalu.

"Paket tersebut berupa 34 perahu, 34 jaring langli berukuran besar, 34 unit mesin tempel, dan 34 set alat tangkap senilai Rp700 juta lebih," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Solok, Kennedy Hamzah di Arosuka, Jumat.

Menurutnya respon masyarakat cukup positif, beberapa nagari malah meminta tambahan bantuan paket lagi.

"Tahun depan akan coba kami anggarkan lagi," ujarnya.

Pihaknya akan mengusahakan untuk bantuan paket nelayan tersebut, dan jika perlu akan bekerja sama dengan anggota DPRD agar menggunakan dana pokir untuk membantu nelayan.

Dinas perikanan setempat juga akan menyosialisasikan pengetahuan cara yang benar dalam memproduksi ikan bilih. Sehingga masyarakat tidak menggunakan bagan yang akan merusak ekosistem ikan bilih di danau tersebut.

Menurutnya, selama ini durasi panen dan ketersediaan ikan bilih itu sendiri tidak terencana. Kebanyakan nelayan tidak peduli atau juga tidak tahu.

Hal tersebut diakuinya karena nelayan tidak pernah mendapat pembelajaran khusus tentang beternak ikan bilih.

Mereka belajar menangkap ikan bilih secara tradisional dan otodidak atau turun menurun, lalu menangkap sejauh yang mereka bisa.

"Untungnya degradasi populasi bilih di Singkarak belum berada dalam kondisi yang fatal, nanti kami akan agendakan pelatihan bagi para nelayan," ujarnya.

Kennedy menyebutkan dalam dua tahun terakhir hasil tangkapan ikan bilih di Danau Singkatak wilayah Kabupaten Solok cenderung berkurang dari tahun ke tahun.

Berdasarkan data dinas perikanan setempat, hasil produksi pada 2017 mencapai 41 ton, dan menurun pada 2018 menjadi 38,17 ton. (*)