Saham-saham Wall Street berakhir melemah tertekan data ekonomi suram

id Wall Street,indeks S&P,indeks Dow,indeks Nasdaq

Saham-saham Wall Street berakhir melemah tertekan data ekonomi suram

Sejumlah pialang saat bekerja di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat. ANTARA/REUTERS/Brendan/aa.

New York, (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena para pelaku pasar mempertimbangkan sejumlah data ekonomi suram, termasuk pertumbuhan PDB Amerika Serikat yang lemah untuk kuartal kedua.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 79,59 poin atau 0,30 persen, menjadi ditutup di 26.891,12 poin. Indeks S&P 500 berkurang 7,25 poin atau 0,24 persen, menjadi berakhir di 2.977,62 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup turun 46,72 poin atau 0,58 persen, menjadi 8.030,66 poin.

Enam dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih rendah di sekitar penutupan pasar, dengan sektor energi turun 1,24 persen, memimpin sektor-sektor yang merugi.

Di bidang ekonomi, klaim pengangguran awal AS meningkat 3.000 menjadi 213.000 dalam pekan yang berakhir 21 September pada basis mingguan, Departemen Tenaga Kerja mengatakan Kamis (26/9/2019).

Namun rata-rata pergerakan 4 minggu untuk klaim pengangguran awal di AS mencapai 212.000, turun 750 dari rata-rata direvisi minggu sebelumnya.

Produk domestik bruto (PDB) riil naik pada tingkat tahunan sebesar dua persen pada kuartal kedua, menurut perkiraan ketiga yang dirilis oleh Biro Analisis Ekonomi pada Kamis (26/9/2019).

Pertumbuhan PDB turun tajam dari laju 3,1 persen pada kuartal pertama, di tengah revisi turun impor, pengurangan dalam perhitungan PDB, pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) dan investasi tetap non-residential.

Namun revisi naik untuk pengeluaran pemerintah negara bagian dan pemerintah daerah di Amerika Serikat serta ekspor membantu mengimbangi revisi turun itu.

Sentimen pasar juga tertekan, setelah sebuah panel kongres AS pada Kamis (26/9/2019) merilis versi yang tidak diklasifikasikan dari pengaduan pengungkap fakta atau whistleblower tentang interaksi Presiden Donald Trump dengan rekannya dari Ukraina Volodymyr Zelensky. (*)