Murni sisihkan laba dagangan untuk lunasi tunggakan JKN-KIS

id Bpjs, jkn-kis, tunggakan bpjs, kesehatan, sumbar, padang, padangpariaman

Murni sisihkan laba dagangan untuk lunasi tunggakan JKN-KIS

Murni Liati (Ist)

Padang (ANTARA) - TESTIMONI- Pernah memanfaatkan layanan kesehatan Program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) membuat Murni Liati, (33) warga Kabupaten Padang Pariaman merasa berutang budi pada peserta JKN-KIS lain.

Pasalnya tiga tahun yang lalu, operasi caesar persalinan anak keduanya ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan. Kini Murni menceritakan bagaimana perjuangan menabung demi melunasi tunggakan iuran JKN-KIS sekeluarganya.

"Karena faktor ekonomi, sejak 2017 saya menunggak iuran JKN-KIS untuk enam anggota keluarga dalam satu KK . Meskipun di dalam KK tersebut masih terdapat mantan suami beserta adik mantan suami, saya memang tetap bertekad untuk melunasi semua karena saya merasa berutang budi pada peserta JKN-KIS yang lain karena pernah dibantu. Saya juga merasa tidak tenang saat ada tunggakan, takut tidak aktif saat kami butuhkan dan kena denda pas rawat inap," ungkapnya.

Melalui usaha kedai makanan dan minuman ringan untuk anak-anak mengaji di surau, Murni bertekad melunasi tunggakan iuran JKN-KIS. Sedikit demi sedikit rupiah ia kumpulkan, jumlahnya tidak menentu, tergantung dari berapa jumlah dagangannya yang laku.

"Terkadang Rp2ribu per hari, kalau pas lagi sepi ya cuma bisa ngumpulin Rp5ribu seminggu, sebab dagangan kadang tidak laku sama sekali dalam sehari, karena anak-anak libur mengaji," tuturnya.

Agustus 2019 , Murni meniatkan diri untuk mengecek berapa jumlah tunggakannya kini. Perasaan terkejut tak bisa ia sembunyikan tatkala petugas BPJS Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman mengatakan bahwa ia harus melunasi Rp 2,6juta dalam sekali bayar.

Tak mau tenggelam dalam kekalutan, sepulang dari Kantor BPJS Kesehatan tersebut ia semakin membulatkan diri untuk lebih giat dan lebih banyak lagi dalam menabung.

Akhirnya pada tanggal 11 September 2019, saat Wali Nagari Sungai Asam menginformasikan akan ada Mobile Customer Service (MCS) BPJS Kesehatan di halaman Kantor Wali Nagari, Murni tak mau menyia-nyiakan kesempatan berharga tersebut.

“Sebenarnya uang saya masih kurang sedikit, karena ternyata tunggakan di September tambah jadi Rp2,8 juta. Lalu saya pinjam uang dulu pada saudara untuk melunasi tunggakan segera. Sekarang Alhamdulillah sudah lunas dan saya akan berusaha untuk tidak menunggak lagi,”ungkapnya.

Murni berpesan kepada seluruh Peserta JKN-KIS yang masih menunggak agar mengikuti caranya dalam menabung, yakni dengan jalan konsisten untuk menyisihkan rezeki minimal seribu rupiah per hari.

Baginya, jika peserta tersebut mendaftar di kelas 3, maka seribu rupiah per hari tersebut bermanfaat untuk membayar iuran JKN-KIS karena iuran kelas 3 cuma Rp 25.500, jadi jika sebulan ada 31 hari maka seorang peserta bisa mengumpulkan setidaknya Rp31 ribu.

“Atau bagi orang yang merokok, perlu diketahui bahwa iuran bulanan JKN-KIS ini harganya sama dengan satu atau dua bungkus rokok. Setahu saya harga rokok paling murah belasan ribu, kalau beli rokok bisa harusnya bayar iuran juga bisa, tidak nunggak. Berhenti merokok lebih baik, atau paling tidak para perokok bisa mengurangi beli rokoknya, agar uangnya bisa untuk bayar iuran JKN-KIS. Apalagi merokok itu jelas-jelas tidak baik untuk kesehatan, lebih kasihan lagi keluarganya yang jadi perkokok pasif,” ujarnya.

Saran dari Murni memang brilian jika harga satu bungkus rokok adalah Rp20 ribu, maka sebulan seorang perokok akan mengeluarkan biaya Rp 600 ribu bila sebulan adalah 30 hari kalender, bahkan bisa lebih jika dalam sehari lebih dari sebungkus yang ia beli.

Jika berhenti merokok uang Rp600 ribu bisa digunakan untuk membayar iuran JKN-KIS bagi 23 peserta JKN-KIS kelas 3, 11 peserta JKN-KIS kelas 2 atau 7 peserta JKN-KIS kelas 1.

Data di atas menunjukkan bahwa menjadikan iuran jaminan kesehatan sebagai skala prioritas keuangan keluarga penting di era kekinian, pengeluaran keuangan untuk urusan merokok bisa di kesampingkan demi lancarnya iuran tanpa tunggakan.