Kebakaran lahan di Kalsel mendekati landasan pacu Bandara Syamsudin Noor

id Karhutla, kabut asap, guntung Damar Banjarbaru, kebakaran lahan, bandara syamsudin noor

Kebakaran lahan di Kalsel mendekati landasan pacu Bandara Syamsudin Noor

Petugas BPBD dibantu Satgas Pramuka Peduli dan relawan BPK berupaya memadamkan api yang membakar lahan dekat landasan pacu Bandara Syamsudin Noor. ANTARA/Firman

Banjarbaru (ANTARA) - Lahan kosong di kawasan Guntung Damar di Kelurahan Guntung Payung, Kalimantan Selatan, kembali berkobar hebat pada Senin (23/9) siang, bahkan kebakaran lahan mendekati landasan pacu Bandara Syamsudin Noor.

"Api terlihat sejak pukul 2 siang tadi, sampai sore ini semakin mendekati rumah," kata Mawarti, warga setempat.

Ibu rumah tangga ini pun mengaku sangat khawatir api mengancam rumahnya dan bangunan rumah lainnya, karena hanya berjarak sekitar 20 meter dari lahan yang terbakar.

"Kebetulan di area belakang rumah kami ini ada sampah dari sisa proyek bandara yang sekarang juga ikut terbakar, jadi api semakin menjadi-jadi sekarang," ucap Mawarti.

Dia pun berharap petugas bisa melakukan penyiraman hingga api benar-benar padam. Karena dia takut, api kembali menyala jika tidak padam sempurna.
Helikopter melakukan water boombing memadamkan api yang membakar lahan dekat bandara. (antara/foto/firman)


Dari pantauan Antara, nampak petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menerjunkan satu unit mobil tangki air.

Sejumlah anggota Satgas Pramuka Peduli Kwartir Daerah Kalimantan Selatan juga terjun membantu pemadaman dengan peralatan seadanya. Termasuk prajurit Kodim 1006/Martapura juga terlihat di lokasi.

"Kami bawa mesin pompa alkon, tapi di sini susah sumber air jadinya kami bantu tenaga untuk menyemprotkan air dari selang milik BPBD," terang Ketua Satgas Pramuka Peduli Kwartir Daerah Kalsel Gazali Rahman yang berada di lokasi.

Kencangnya angin membuat api cepat membesar. Kemudian asap pekat yang muncul juga menjadi kendala tersendiri bagi petugas dalam pemadaman. Selain menyerang pernapasan melalui hidung, mata juga terasa perih.

Hingga berita ini ditulis, api masih berkobar dan menjalar ke titik-titik lainnya. Satu unit helikopter BNPB juga membantu melakukan "water boombing" di lokasi yang tak bisa dijangkau petugas darat.