Jakarta, (ANTARA) - Dokter spesialis paru mengungkapkan jamur juga bisa menyerang organ dalam tubuh manusia seperti paru-paru, otak, mata dan lainnya yang selanjutnya dapat menimbulkan penyakit.
Ketua Pokja Bidang Mikosis Paru Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) DR Dr Anna Rozaliyani MBiomed Sp.P mengatakan di Jakarta, Jumat, penyakit yang diakibatkan oleh infkesi jamur pada organ dalam tubuh manusia termasuk paru merupakan penyakit yang belum banyak diketahui bahkan oleh tenaga medis.
"Diagnosis infeksi jamur tidak mudah ditegakkan karena gejala dan tandanya sulit dibedakan dengan penyakit tuberkulosis. Selain itu kewaspadaan dokter kita juga belum memadai," kata Anna.
Infeksi jamur atau mikosis pada organ paru merupakan bagian dari mikosis sistemik berupa gangguan dan atau jalan napas yang disebabkan infeksi, jamur yang mengumpul, atau reaksi hipersensitif terhadap jamur.
Gejala dan tanda yang diakibatkan oleh infeksi jamur pada paru sama seperti TBC, yaitu batuk darah, batuk dalam waktu lama, sesak napas, nyeri dada yang bisa berlangsung dalam angka waktu tiga bulan.
"Selain itu juga bisa menyerupai asma namun tidak terkontrol. Sudah dikasih obat ini itu sesak tidak membaik, bisa jadi karena jamur dan infeksi karena alergi," kata Anna.
Dia menjelaskan biasanya dokter terlambat mengidentifikasi penyakit akibat infeksi jamur, sehingga terlambat memberikan penanganan, karena memang hingga saat ini belum ada standar yang jelas terhadap penanganan penyakit akibat infeksi jamur.
Infeksi jamur pada paru disebabkan oleh terhirupnya spora jamur yang ada di lingkungan kemudian masuk ke dalam sistem pernapasan manusia. Spora jamur dalam ukuran yang sangat kecil itu bisa berasal dari ruangan yang tidak bersih dan lembap serta tidak terkena sinar matahari.
Pada orang dengan daya tahan tubuh yang prima, jamur tersebut tidak akan menimbulkan dampak apapun, namun bagi orang-orang dengan daya tahan tubuh yang belum sempurna seperti balita atau imunitas yang mulai berkurang seperti orang tua, infeksi jamur bisa menimbulkan dampak buruk.
Terlebih lagi apabila orang tersebut telah memiliki penyakit kronis atau menahun seperti diabetes, stroke, kanker, atau HIV.
Dokter Anna menyebut sekitar 300 juta orang menderita infeksi jamur di seluruh dunia. Angka kematian karena infeksi jamur khususnya mikosis sistemik dapat mencapai 40-100 persen lantaran sulitnya identifikasi dan penanganan yang terlambat.
"Kunci utamanya pada kewaspadaan dokter. Apabila ada pasien asma atau TBC diberikan obat tidak kunjung membaik, dikhawatirkan karena infeksi jamur. Harus segera diperiksa lebih lanjut," kata dia. (*)
Berita Terkait
Guru Besar FKUI: Uap vape juga berbahaya pada orang di sekitar
Kamis, 7 Maret 2024 10:14 Wib
IDAI dorong analisis data infeksi pneumonia
Sabtu, 2 Desember 2023 21:21 Wib
Guru besar: Tumbuhan Pegagan Embun dapat cegah infeksi COVID-19
Senin, 21 November 2022 17:49 Wib
Portugal identifikasi lima infeksi cacar monyet, diduga menular lewat kontak seks
Kamis, 19 Mei 2022 13:33 Wib
Ini gejala anak kena infeksi telinga tengah
Senin, 28 Maret 2022 9:39 Wib
Kemenkes sebut booster tingkatkan titer antibodi lawan infeksi COVID-19
Minggu, 16 Januari 2022 13:17 Wib
Dolar AS naik karena selera risiko memburuk di tengah meningkatnya infeksi COVID-19
Rabu, 4 Agustus 2021 7:12 Wib
Orang yang telah divaksin masih bisa terinfeksi COVID-19
Kamis, 14 Januari 2021 12:16 Wib