Padang Panjang sediakan Rp40.000 per hari bagi pendamping pasien rawat inap

id Berita Padang Panjang,Padang Panjang terkini,bantuan pendamping pasien,dinas kesehatan

Padang Panjang sediakan Rp40.000 per hari bagi pendamping pasien rawat inap

Kepala Dinas Kesehatan Padang Panjang Nuryanuwar memberikan sosialisasi pola hidup sehat kepada warga di Kecamatan Padang Panjang Barat. (ANTARA/ Ira Febrianti)

Padang Panjang (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, menyediakan bantuan biaya bagi keluarga pendamping pasien kurang mampu yang harus menjalani perawatan medis di fasilitas kesehatan di luar kota.

Kepala Dinas Kesehatan Padang Panjang, Nuryanuwar di Padang Panjang, Rabu mengatakan bantuan itu sudah disediakan pada tahun ini sebagai dukungan dan jaminan agar warga dapat memperoleh layanan kesehatan dengan baik.

"Ada kalanya warga yang kurang mampu merasa berat jika dirujuk ke rumah sakit luar daerah karena harus mengeluarkan biaya tambahan untuk anggota keluarga yang mendampingi, pemkot memberikan bantuan agar tidak terlalu menjadi beban," katanya.

Ia mengatakan pemerintah daerah hanya memberikan bantuan untuk satu orang yang akan mendampingi pasien dengan bantuan berupa uang Rp40.000 per hari untuk biaya konsumsi.

Pengajuan bantuan dapat dilakukan dengan mendatangi kantor Dinas Kesehatan setempat dengan dilengkapi keterangan yang menerangkan perawatan pasien di fasilitas kesehatan di luar kota.

Selain program bantuan biaya, sebelumnya pihaknya juga sudah menyediakan layanan untuk kemudahan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan.

Beberapa program yang sudah ada yaitu dokter warga yang bertugas di pos kesehatan di kelurahan dengan tujuan mendekatkan masyarakat dengan layanan dan informasi seputar kesehatan agar dapat mendukung terciptanya masyarakat yang sadar dengan gaya hidup sehat.

Kemudian layanan Tim Public Safety Center (PSC) untuk layanan kesehatan 24 jam dipusatkan di kantor Pemadam Kebakaran beranggota satu orang dokter, satu orang perawat, satu orang operator dan satu unit ambulan beserta tenaga supir.

"Meski layanan dan jaminan kesehatan sudah ada, tetap sebaiknya jangan sakit tapi jaga kesehatan caranya dengan menerapkan pola hidup sehat," ujarnya.

Hidup sehat dilakukan dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, istirahat cukup pada malam hari dan menjauhi rokok.

Gaya hidup sehat juga ditunjukkan dengan keberadaan jamban sehat di rumah. Jika tidak ada, warga dapat melaporkan kepada lurah setempat kemudian melalui Dinkes akan dibantu penyediaannya.

"Jamban sehat juga penting karena buang hajat sembarangan akan berakibat penyebaran penyakit," katanya.

Ia juga menganjurkan agar masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam tanaman obat keluarga (toga) agar ketika sakit, lebih dulu diberi pertolongan secara alami.