Era revolusi industri, guru wajib melek teknologi

id Pendidikan Era Digital,Musyawarah Guru Mata Pelajaran,Musyawarah Kerja Kepala Sekolah

Era revolusi industri, guru wajib melek teknologi

Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria bersalaman dengan Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Adib Alfikri usai pembukaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), di Padang Aro, Selasa. (ANTARA/Erik Ifansya Akbar)

Cara mendidik 20 tahun lalu tidak bisa diterapkan sekarang. Karena saat ini sudah era digital. Guru harus memperbaharui pengetahuannya agar kualitas pendidikan Sumbar meningkat
Padang Aro (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat Adib Alfikri mengatakan pada era revolusi industri, guru dituntut untuk memperbaharui pengetahuan karena sudah era digitalisasi.

"Cara mendidik 20 tahun lalu tidak bisa diterapkan sekarang karena saat ini sudah era digital. Guru harus memperbaharui pengetahuannya agar kualitas pendidikan Sumbar meningkat," kata dia saat pembukaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) di Padang Aro, Selasa.

Solok Selatan, katanya, menjadi pilot projek pengajaran melalui digitalisasi untuk tingkat SMA sederajat.

Selain itu, kata dia, guru juga dituntut agar memiliki kompetensi terkait bidangnya masing-masing agar tidak tersingkir.

Dia mengingatkan kepala sekolah maupun guru SMA agar terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten walaupun kewenangnya berada di provinsi.

"Keweangan SMA memang di Provinsi tetapi Kabupaten tetap memiliki peranan dalam memajukan pendidikan sehingga koordinasi tidak boleh ditinggalkan," katanya.

Menurut dia, walaupun kewenangan SMA sederajat sudah di Provinsi tetapi Kabupaten juga bisa berbuat banyak demi kemajuan pendidikan.

Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria mengatakan, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya kabupaten dan provinsi saja tetapi juga guru sebagai pengajar.

"Pemkab Solok Selatan siap mendukung dengan anggaran guna peningkatan kualitas SMA walaupun kewenangannya sudah di provinsi karena hasilnya akan dinikmati masyarakat di sini," ujarnya.

Menurut dia, tanpa guru berkualitas tidak mungkin akan ada penididkan berintegritas sehingga pihaknya siap membantu kemajuan SMA sederajat.

Menurut dia, semua pihak harus bekerja sama agar pelajar setelah lulus SMA bisa diterima di perguruan tinggi negeri.