Menjajal Motor Listrik PLN keliling Padang

id Listrik

Menjajal Motor Listrik PLN keliling Padang

Motor listrik pln di Padang. (ANTARA SUMBAR/Fandi Yogari)

Padang (ANTARA) - Beralih ke teknologi ramah lingkungan, merupakan upaya yang saat ini tengah semarak disuarakan. Salah satunya beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke energi listrik yang lebih sehat.

Seperti yang dilakukan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Wilayah Sumatera Barat, yang secara bertahap menggunakan sepeda motor listrik sebagai kendaraan operasional.

Sebanyak sepuluh unit motor listrik milik PLN UIW Sumbar, mulai di jajal mengelilingi Kota Padang untuk melihat ketangguhan kendaraan operasional tersebut.

"hari ini kita touring menggunakan motor listrik viar, ada 10 motor bersama dengan teman - teman comunitas kendaraan listrik padang" kata GM PT. PLN UIW Sumbar, Bambang Dwiyanto, di Padang, Sabtu.

Tujuannya untuk memperkenalkan kepada masyarkat akan manfaat yang cukup besar dari penggunaan motor listrik ini.

"selain dia ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan asap, tidak bersuara juga kendaraan ini lebih efisien. sehingga kini menggunakan ini untuk memperkenalkan kepada masyarakat, supaya masyarakat dapat menikmati efisiensi dari kendaraan listrik" kata dia.

Motor listrik produksi viar tersebut, menggunakan baterai "lithium-ion" yang memiliki kapasitas 3 Kwh. Dimana dalam satu kali pemakaian dapat menempuh jarak hingga 60 kilometer dengan kecepatan maksimum 60 km/jam.

Untuk pengisian daya, memerlukan durasi empat jam dari kapasitas isian 5 persen hingga full 100 persen, dengan jumlah daya yang dibutuhkan sebesar 3 Kwh atau setara dengan Rp 4.500 untuk setiap kali pengisian hingga full.

Sehingga jelas bambang motor listrik lebih hemat 70 persen dibandingkan dengan kendaraan umumnya. Serta dari sisi perawatan tentu motor listrik lebih murah karena tidak ada mesin sehingga lebih murah.

"kalau misalkan pakai premium saja untuk 1 liternya itu Rp 6.500 sedangkan pakai motor listrik cuma 3 Kwh, kalau dirupiahkan hanya Rp 4.500 karena per Kwh kita Rp 1.500, dari sisi perawatan juga lebih murah karena ini tidak menggunakan mesin" kata Bambang.

Tentunya setiap teknologi pasti memiliki kelemahan, seperti halnya kendaraan umumnya. Motor listrik tersebut hanya memiliki batas rendaman 30 sentimeter saja dan hanya cocok untuk pemakaian di dalam kota dengan jarak tempuh maksimal 60 Kilometer.

Meski demikian, ini merupakan trobosan dan prosepek yang cukup baik mengingat manfaat yang akan diberikannya baik untuk lingkungan ataupun energi yang digunakan.

Bambang menyebutkan untuk mendukung kesiapan masuknya era kendaraan listrik ke Sumbar, tentunya harus di dukung dengan kesiapan fasilitas dan infrastruktur penunjang seperti stasiun pengisian listrik umum (SPLU).

"jadi selain touring, hari ini kita juga melakukan pengecekan kesiapan fasilitas dan infrastruktur splu kita, agar kedepan ini dapat mendukung masuknya era motor listrik di sumbar" katanya.

saat ini sambung Bambang, sudah ada 196 titik splu yang tersebar di Sumbar. Jumlah ini akan terus ditambah kedepannya, untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat karena dapat dimanfaatkan tidak hanya pengguna motor listrik.

"70 titik di antaranya ada di Kota Padang dan sisanya tersebar di seluruh kabupaten dan kota. tetapi ini akan kita tambah kedepan, sebab tidak hanya pengguna kendaraan listrik saja splu kita ini juga ada yang memanfaatkan seperti pedagang, tukang odong - odong, ngecas hp dan masih banyak yang lain" kata dia.

untuk dapat menggunakan splu, masyarakat hanya diminta untuk membeli token layaknya token listrik di rumah dan menyesuaikan dengan kebutuhan.

nantinya token listri tadilah yang perlu di input ke splu yang ingin dipakai. setelah di input splu sudah bisa digunakan oleh pelanggan tersebut.***