Tidak memakai helm pelanggaran paling banyak di Solok

id Helm

Tidak memakai helm pelanggaran paling banyak di Solok

Tidak memakai helm menjadi kesalahan paling banyak di Solok. Sebagian kendaraan yang melanggar "dikandangkan". (ANTARA SUMBAR/Tri Asmaini)

Solok (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Solok Kota, Sumatera Barat menyatakan pelanggaran paling banyak saat operasi patuh Singgalang 2019 dari 29 Agustus hingga 11 September 2019 yaitu pengendara tidak memakai helm.

"Kami menilang 617 kendaraan selama operasi patuh di Solok dengan beberapa titik pos," kata Kasatlantas Polres Solok Kota, Iptu Sugeng Riadi di Solok, Sabtu.

Sugeng menyebutkan selama operasi patuh pihaknya mengeluarkan 617 surat bukti pelanggaran (tilang) dan 137 teguran kepada pengendara roda dua dan roda empat.

Pelanggaran yang paling dominan ditemukan yaitu tidak memakai helm standar sebanyak 255 perkara, pengguna dibawah umur sebanyak 84 perkara, Pengendara tidak memggunakan safety belt 73 perkara, kendaraan melawan arus 37 perkara.

Sedangkan pelanggaran seperti menggunakan handphone saat mengemudi, pengendara dalam pengaruh alkohol dan melewati batas kecepatan tidak ada. Kemudian pelanggaran lainnya 168 perkara.

Barang bukti yang disita selama operasi patuh tersebut yaitu 198 SIM, 190 STNK, dan 229 unit kendaraan.

"Kendaraan yang terlibat selama operasi yaitu 512 unit sepeda motor, 80 unit mobil penumpang, dan 16 unit mobil barang," ujarnya.

Untuk kejadian kecelakaan lalu-lintas selama Operasi Patuh Singgalang 2019 sebanyak dua kali dengan korban yang mengalami luka ringan sebanyak empat orang dengan kerugian materiil sebesar Rp 1.200.000.

Ia menjelaskan, para pelanggar lalu-lintas ini akan diberikan tindakan oleh polisi yakni pendidikan masyarakat dan tilang.

"Untuk penyuluhan juga dilakukan di sekolah-sekolah. Kegiatan patroli juga ditingkatkan," katanya.

Ia mengimbau kepada masyarakat Solok untuk menyetujui dan tidak membantah peraturan lalu-lintas serta melengkapi atribut keselamatan selama berkendara sehingga mengurangi resiko kecelakaan lalu lintas.

"Kami berharap kepada masyarakat untuk saling menjaga ketertiban dan keamanan masing-masing, karena biasanya kecelakaan lalu lintas berawal dari pelanggaran," sebutnya.(*)