Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi III DPR RI Taufiqulhadi menilai langkah pimpinan KPK yang menyerahkan mandat tanggungjawab kepada Presiden Joko Widodo, merupakan sikap yang ingin mempermalukan Presiden sebagai kepala eksekutif.
Karena menurut dia, tidak ada alasan yang diungkapkan mengapa para pimpinan KPK mengambil langkah tersebut.
"Itu sebuah pembangkangan terhadap perintah konstitusi dan sekaligus bermaksud ingin mempermalukan Presiden sebagai kepala eksekutif di negara ini," kata Taufiqulhadi di Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan, hingga saat ini dirinya belum mengetahui alasan yang membuat pimpinan KPK itu menyerahkan mandat tanggungjawab kepada Presiden.
Namun politisi Partai NasDem itu menduga langkah tersebut diambil karena ada dua alasan, pertama gagal menjegal Firli Bahuri menjadi komisioner dan juga Ketua KPK.
"Kedua, mereka melakukan itu untuk menekan Presiden agar memanggil untuk membicarakan RUU KPK," ujarnya.
Menurut dia kalau dugaannya itu benar, maka dinilai sebagai manuver politik yang tidak beretika, terutama ditujukan kepada Presiden.
Dia menyarankan Presiden tidak menggubris manuver politik pimpinan KPK tersebut karena jauh dari keadaban dan hanya ingin menang sendiri.
Sebelumnya, Pimpinan KPK menyerahkan tanggung jawab pengelolaan KPK kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Dengan berat hati, hari ini Jumat 13 September 2019 kami menyerahkan tanggung jawab pengelolaan KPK kepada Bapak Presiden Republik Indonesia," kata Ketua KPK Agus Rahardjo di gedung KPK, Jakarta, Jumat (13/9).
Terkait hal itu, Agus menyatakan pihaknya akan menunggu perintah Presiden apakah masih akan dipercaya sampai bulan Desember 2019.
Selain Agus, tampak dalam jumpa pers itu, yakni dua Wakil Ketua KPK Laode M Syarif dan Saut Situmorang serta Juru Bicara KPK Febri Diansyah.
Berita Terkait
MDTA Nurut Taqwa Ngalau Padang Panjang gelar Gebyar Ramadhan III
Sabtu, 30 Maret 2024 20:23 Wib
KPU sahkan caleg DPR RI Banten III yang lolos ke Senayan
Kamis, 14 Maret 2024 19:53 Wib
Raja Charles tampil perdana di publik usai didiagnosa kanker
Senin, 12 Februari 2024 9:21 Wib
Marapi kembali erupsi dengan ketinggian abu vulkanik 700 meter dari puncak
Sabtu, 10 Februari 2024 18:37 Wib
PVMBG evaluasi Gunung Marapi tetap berlevel III Siaga awal Februari
Jumat, 9 Februari 2024 16:29 Wib
Lapas Kelas III Alahan Panjang gelar panen raya bawang merah
Sabtu, 3 Februari 2024 18:41 Wib
Tagana mulai mendata bangunan dua lantai untuk lokasi evakuasi Marapi
Rabu, 10 Januari 2024 5:15 Wib
Gubernur Sumbar lantik puluhan pejabat eselon II, III dan IV
Jumat, 5 Januari 2024 20:23 Wib