Padang (ANTARA) - Koperasi yang bergerak di bidang pertanian, perkebunan dan peternakan bisa bekerjasama untuk saling meningkatkan kesejahteraan anggota, salah satunya dalam penyediaan pakan tambahan untuk ternak.
"Limbah pertanian atau perkebunan bisa dimanfaatkan sebagai tambahan pakan bagi ternak. Koperasi bisa berperan daam kerjasama itu, kata Kasubid Organisasi Kemasyarakatan UMKM di Deputi Pengembangan SDM, Kementerian Koperasi dan UKM, Eny Pristiyaningsih di Padang, Rabu.
Atas dasar itu, menurutnya Kementerian Koperasi dan UKM memberikan pelatihan pengolahan limbah pertanian untuk makanan ternak bagi 30 peternak yang tergabung dalam koperasi di Sumatera Barat (Sumbar).
Ia mengemukakan saat ini masih banyak limbah pertanian dan perkebunan seperti bungkil kelapa sawit yang terbuang sia-sia. Padahal punya potensi untuk digunakan sebagai pakan.
Kemungkinan, ujarnya hal itu karena belum banyak peternak yang memiliki ilmu pengolahan limbah menjadi pakan tersebut.
"Makanya dalam kegiatan pelatihan ini kita harapkan implementasinya bisa bermanfaat bagi peserta, sehingga dapat menumbuhkembangnya ekonomi rakyat serta tercapainya satu juta ternak di Sumatera Barat," jelasnya.
Eny menyebut pada era ini sumber daya manusia sangat perlu ditingkatkan. Tidak hanya soal pengelolahan limbah saja, dengan dengan adanya perkembangan teknologi, sebaiknya masyarakat yang menjadi anggota koperasi perlu memahami dan belajar untuk menggunakan teknologi. Tujuannya hal tersebut perlu dilakukan, agar soal jaringan pasar bisa lebih luas.
"Ke depan kita akan upayakan agar pelatihan ini bisa berkelanjutan," katanya.
Kementerian Koperasi dan UKM mengundangan dosen dari Universitas Tamansiswa Padang, Dr.Ir.Sri Mulyani.MP yang berpengalaman untuk memberikan pemahaman bagaimana cara mengelolah limbah menjadi pakan ternak.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat, Zirma Yusri mengatakan pelatihan dilakukan untuk mengkolaborasikan koperasi bidang pertanian dan peternakan.
Tanaman jagung misalnya, punya banyak kegunaan seperti pakan ayam. Tongkolnya bisa dijadikan limbah untuk pakan ternak lainnya. Serta sisa kulit jagung bisa dijadikan pupuk juga, dalam pengelolahan itu dibutuhkan lah pelatihan, agar mampu menjalankan pengelolahan tersebut.
Begitu juga untuk beternak sapi, dengan beternak sapi maka secara ekonomi akan dapat menambah nilai ekonomi bagi masyarkat yang menjalaninya. Terkait bagaimana cara pengembangan sapi bisa diberikan pakan yang sehat, nah untuk pengelolahan pakat tersebut, maka dilakukan pelatihan hari ini, terkait pengelolahan limbah perkebunan seperti sawit dan lainnya.
"Peluang bisnis itu sebenarnya terbuka saja. Tapi bagaimana masyarakat itu sendiri, mau tidak atau tidak untuk bekerja atau memanfaatkan peluang tersebut," katanya.*
Berita Terkait
Koperasi Wanita Ikaboga dan Askrindo bantu korban banjir di Pessel
Sabtu, 16 Maret 2024 10:26 Wib
Pemkot Padang perkuat SDM pendamping koperasi dan UMKM
Selasa, 5 Maret 2024 5:15 Wib
Gubernur Sumbar nilai koperasi perlu dibina agar lebih profesional
Senin, 26 Februari 2024 5:24 Wib
RAT Koperasi Balai Kota Padang Tahun Buku 2023, Raih Sertifikat Koperasi Sehat dan Capai SHU 1,9 Miliar
Jumat, 23 Februari 2024 19:11 Wib
Kadis Koperasi UKM dan Tenaga Kerja membuka pelatihan Mobile Training Unit Fillet Welder SMAF 2 F/PB
Rabu, 7 Februari 2024 5:01 Wib
Diskop UKM: Koperasi di Sumbar bertambah 203 unit pada 2023
Senin, 5 Februari 2024 17:53 Wib
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Pessisir Selatan gelar rapat perdana
Kamis, 18 Januari 2024 5:16 Wib
Polda Sumbar usut dugaan penyelewengan dana koperasi di Dharmasraya
Selasa, 16 Januari 2024 16:25 Wib