Jamaah Naqsabandiyah Jombang Baru Rayakan Idul Adha

id Jamaah Naqsabandiyah Jombang Baru Rayakan Idul Adha

Jombang, (ANTARA) - Sekitar 3.000 jamaah Tarikat Naqsabandiyah Khalidiyah Mujadadiyah Al-Aliyah (JTNKMA) di Jombang, Jawa Timur, baru melaksanakan shalat Idul Adha pada Sabtu, lebih lambat sehari dari ketetapan pemerintah pada Jumat (26/10). "Dari rukyat yang kami lakukan, 10 Dzulhijah 1433 H jatuh pada Sabtu, 27 Oktober 2012. Karena itu, kami baru melakukan shalat Idul Adha pada hari ini," kata Pimpinan JTNKMA, KH Nasuha Anwar kepada wartawan setelah shalat Idul Adha, Sabtu. Jamaah sudah mulai berkumpul di masjid Desa Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang. Tempat ini adalah pusat penyelenggaraan aktivitas para jamaah. Pengikut pun rata-rata berada dari tempat ini. Sebelumnya, para jamaah juga mengumandangkan takbir guna menyambut Idul Adha pada Jumat malam. Mereka mengumandangkan semalaman, sampai berlangsung shalat Idul Adha pada Sabtu pagi. Ia mengatakan, dalam melaksanakan shalat Idul Adha ataupun Idul Fitri, selalu mempunyai rujukan dan selalu melihat hilal. Namun, untuk penetapan memang berbeda dengan ketetapan pemerintah. Pihaknya juga menyebut, permasalahan agama itu datangnya dari Allah, dan hal itu tidak bisa dipaksakan untuk harus sama dengan pemerintah. kelompok tarekat ini berharap perbedaan dalam menentukan Idul Adha tidak dipersoalkan. Sebab, perebedaan itu merupakan hal biasa, sehingga tidak bisa diartikan membangkang pemerintahan yang sah. Ia berharap, adanya saling menghormati kepercayaan masing-masing. "Kami berharap, perbedaan waktu ini tidak dijadikan sebagai perbedaan yang cukup berarti," katanya. Sejumlah panitia juga sudah mulai bersiap untuk menyembelih ternak kurban. Ada sekitar lima ekor ternak, satu di antaranya sapi yang akan disembelih. Sejumlah perlengkapan untuk menyembelih ternak juga sudah disiapkan. Rencananya, daging itu akan dibagikan merata pada warga atau masyarakat sekitar. Penyembelihan dilakukan di masjid setempat dengan diiringi gema takbir. Untuk berat daging yang diberikan, akan dihitung dulu banyaknya daging, dan akan ditimbang berat dagingnya. Perbedaan jamaah ini juga bukan hanya terjadi pada perayaan Idul Adha melainkan juga Idul Fitri. Perbedaan itu sudah ada sekitar 10 tahun terakhir. Jumlah pengikut dari jamaah ini diklain juga cukup besar sampai ribuan orang. Bukan hanya dari Jombang, tetapi juga sampai ke luar Jombang. (*/sun)