2020 seluruh rumah di Pesisir Selatan harus punya jamban, kata Bupati Hendrajoni

id Hendrajoni,beritapesisir selatan,beritapadang,beritasumbar,jamban keluarga

2020 seluruh rumah di Pesisir Selatan harus punya jamban, kata Bupati Hendrajoni

Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni foto bersama dengan pejabat dan peserta pelatihan kewirausahaan sanitasi. (ist)

Painan, (ANTARA) - Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat Hendrajoni menargetkan pada 2020 seluruh rumah di daerah itu memiliki jamban keluarga sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

"Untuk mewujudkannya berbagai upaya dilaksanakan mulai dari meningkatkan kesadaran masyarakat, hingga menggunakan dana nagari (desa adat), dana kabupaten, bantuan provinsi hingga pusat," kata Hendrajoni usai menghadiri Pelatihan Kewirausahaan Sanitasi Bagi Wali Nagari dan Staf Puskesmas di Painan, Selasa.

Sesuai data yang dimiliki daerah sebanyak 85,5 persen dari total jumlah rumah di daerah itu telah memiliki jamban keluarga, sisanya 14,5 persen saja yang belum.

"Dari 182 nagari di daerah itu, sebanyak 49 nagari rumah penduduknya sudah memiliki jamban keluarga," ulasnya.

Selanjutnya 88 nagari sudah memiliki akses jamban hingga 75-99 persen, 39 nagari mempunyai akses jamban 50-74 persen dan sisanya enam nagari memiliki akses jamban di bawah 50 persen.

"Terkait gambaran itu saya optimistis seluruh rumah di Pesisir Selatan bisa memiliki jamban paling lama pada akhir 2020," imbuhnya.

Acara yang dihadirinya ini juga bagian dari upaya mewujudkan target tersebut, karena dibahas beberapa kiat dalam membangun jamban murah, tapi sehat dan memenuhi standar kesehatan dengan biaya terjangkau.

"Tadi dalam acara yang digelar dipaparkan bahwa membangun jamban yang sehat tidak mesti mahal, dan bisa dengan uang Rp600 ribu saja," katanya lagi.

Ia mengungkapkan dengan tidak adanya jamban maka akan terjadi praktik buang air besar sembarangan yang tidak hanya merugikan orang yang melakoninya namun juga berdampak pada lingkungannya.

Hal tersebut juga memicu timbulnya penyakit diare, kolera serta menjadikan lingkungan tidak bersih dan sehat.

Terkait hal itu pihaknya terus mendorong agar seluruh masyarakat di Pesisir Selatan bebas dari perilaku buang air besar sembarangan melalui sosialisasi secara bertahap. (*)