Musisi tradisi apresiasi upaya DKJ angkat keragaman musik nusantara

id Etno Musik Festival 2019

Musisi tradisi apresiasi upaya DKJ angkat keragaman musik nusantara

Erlika dan Zhordian membawakan lagu leleng yang dimainkan dengan alat musik Suku Dayak, sape, dalam rangkaian acara Etno Musik Festival di Taman Ismail Marzuki Jakarta, Senin (9/9). (Antara/Katriana)

Jakarta, (ANTARA) - Sejumlah musisi dari nusantara mengapresiasi dan berterima kasih kepada Komite Musik Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) yang telah mengangkat keragaman musik tradisi melalui Etno Musik Festival 2019.

"Bangga banget bisa main di acara nasional seperti ini," kata Erlika dari Tenggarong, Kalimantan Timur, dalam rangkaian acara Etno Musik Festival di Jakarta, Senin.

Erlika bersama rekan-rekannya membawakan beberapa lagu di antaranya berjudul leleng, lan etuyang dan datun julud, lagu yang biasa ditampilkan untuk mengiringi tarian julud.

Lagu-lagu tersebut dimainkan dengan menggunakan alat musik Suku Dayak bernama sape. Erlika berharap pertunjukan musik tradisional serupa bisa berlanjut sehingga musik-musik tradisional bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas.

"Dengan acara-acara festival tradisi kan orang jadi engak lupa dengan musik tradisi lama kita. Bahwa kita punya loh, musik-musik tradisi," katanya dengan bangga.

Seperti halnya Erlika, Triadil dari Patunggung Simalungun juga mengatakan dirinya merasa bangga dan bersyukur karena DKJ memberinya kesempatan untuk memperkenalkan musik tradisi dari salah satu etnis yang ada di Simalungun.

"Saya bangga dan sangat bersyukur," katanya. Dia juga berharap dengan pergelaran tersebut, budaya musik dari daerahnya bisa dikenal lebih luas oleh masyarakat di Indonesia dan lebih jauh di kancah internasional.

Jika musik tradisi daerahnya menjadi populer, hal tersebut juga menurutnya akan semakin memotivasi masyarakat adat setempat untuk semakin mencintai dan melestarikan budaya lokal.

"Ketika orang lain sudah kenal pasti masyaralat Simalungun sendiri akan lebih berusaha," tambahnya. (*)