Agam Alokasikan Rp8,2 miliar bangun Sarana Pertanian

id pertanian agam, pembangunan pertanian agam

Agam Alokasikan Rp8,2 miliar bangun Sarana Pertanian

Pengerjaan jalan usaha tani di Agam (Antara/istimewa)

Lubukbasung, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada 2019 mengalokasikan dana Rp8,2 miliar untuk membangun sarana prasarana pertanian dalam meningkatkan produksi dan memudahkan petani membawa hasil pertaniannya.

Kepala Bidang Prasarana Sarana Pertanian dan Penyuluh Dinas Pertanian Agam, I Nyoman Gede Karyawan di Lubukbasung, Senin, mengatakan dana Rp8,2 miliar berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Rp5,9 miliar dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp2,2 miliar.

"Dana APBD dimanfaatkan untuk membangun jaringan irigasi di 13 titik dan pembangunan jalan usaha tani 23 titik," katanya.

Ia mengatakan, 13 titik jaringan irigasi itu tersebar di Kecamatan Lubukbasung dua titik, Canduang tiga titik, Kamangmagek tiga titik, Matur satu titik, Ampekkoto satu titik, Baso dua titik dan Ampekangkek satu titik.

Sedangkan 23 titik pembangunan jalan usaha tani tersebar di Kecamatan Matur empat titik, Canduang tiga titik, Ampekangkek dua titik, Banuhampu dua titik, Baso lima titik, Kamangmagek dua titik, Palupuah satu titik, Sungaipua satu titik, Tanjungraya satu titik dan Tilatangkamang dua titik.

Sementara DAK dimanfaatkan untuk pembangunan atau perbaikan dam parit, pembangunan pintu air cetak sawah, pembangunan jalan pertanian dan Kantor Balai Pelatihan Pertanian (BPP) di kecamatan.

Pembangunan dam parit dilakukan di tujuh titik tersebar di Kecamatan Lubukbasung dua titik, Palembayan tiga titik, Canduang satu titik dan Malalak satu titik.

Kemudian pembangunan pintu air cetak sawah di Kecamatan Tanjungmutiara, pembangunan jalan pertanian di Kecamatan Palembayan. Serta pembangunan BPP Sungaipua dan perbaikan jalan BPP Tilatangkamang.

“Kegiatan ini sudah mulai dikerjakan semenjak Juni 2019 dan tidak ada kendala di lapangan," katanya.

Pihaknya berharap pengerjaan program berjalan dengan lancar dengan mengutamakan kualitas hasil, karena ini untuk kepentingan petani dalam meningkatkan hasil produksi dan memudahkan membawa hasil pertanian

"Diperkirakan sebelum November 2019 semua sudah selesai,” katanya.