Ekspor tanaman hias Indonesia menjanjikan ke depan

id potensi tanaman hias, florikultura indonesia

Ekspor tanaman hias Indonesia menjanjikan ke depan

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud (Antara/Ikhwan Wahyudi)

Padang, (ANTARA) - Pemerintah menilai potensi ekspor tanaman hias asal Indonesia cukup besar dan permintaannya terus bertambah terutama ke negara Timur Tengah dan Eropa.

"Jenis komoditas bunga yang paling potensial tersebut adalah anggrek, krisan, mawar dan sedap malam, "kata Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud di Padang, Sabtu.

Ia menyampaikan hal itu pada Seminar Pengembangan Industri Florikultura Berbasis Sumber Daya Daerah Untuk Menembus Pasar Global sebagai rangkaian dari Festival Florikultura 2019 yang digelar di Padang pada 6-9 September 2019.

Menurut dia, komoditas florikultura yang perlu dikembangkan adalah anggrek, krisan, melati, raphis, leatherleaf, heliconia, dracanea dan tanaman hias taman.

Apalagi pertumbuhan kebutuhan bunga potong saat ini mencapai 21,8 persen per tahun, ujarnya.

Ia menyampaikan saat ini Indonesia masih berada di urutan ke-30 dalam ekspor bunga potong dan kebutuhan bunga baik dalam maupun luar negeri selalu belum terpenuhi.

Dalam situasi perekonomian yang baik maupun buruk, potensi komoditas florikultura tetap menjanjikan, kata dia.

Oleh sebab itu perlu didorong peningkatan pertumbuhan produksi bunga nusantara serta ekspor.

Selain itu perlu didorong peningkatan pertumbuhan investasi dan bisnis bunga nusantara sehingga lahir pengusaha baru dan pengusaha muda yang bergerak di bidang ini.

Menurut dia, florikultura tidak memerlukan lahan yang luas dan perkebunan menjadi salah satu sektor pendorong pertumbuhan ekonomi saat ini.

Hanya dengan sekitar 125 ribu hektare di seluruh Indonesia, florikultura bisa berkontribusi cukup optimal dengan memberikan hasil signifikan sebesar 125 miliar dolar Amerika Serikat, ujarnya.

Ia menilai untuk pemanfaatan lahan yang belum signifikan angka itu cukup tinggi.

Florikultura adalah salah satu sektor yang mendukung ketahanan ekonomi dan ketahanan nasional, ujarnya.

***1***