Medan, (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan minta tidak ada lagi pembicaraan yang membenturkan soal wisata halal di Danau Toba.
"Jangan lagi dibenturkan. Apalagi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sudah menegaskan tidak pernah mengatakan hal tersebut (wisata halal/syariah)," katanya di Laguboti, Toba Samosir, Sumut, Jumat, usai peresmian Grab Toba dan pelatihan menjadi pemandu wisata terhadap 300 pengemudi Grab di kawasan Danau Toba.
“Kan pak gubernur tidak ngomong gitu. Kenapa sih mesti ribut. Sudahlah," ujarnya sesaat hendak memasuki mobilnya.
Dia bahkan kembali menegaskan tidak perlu berita wisata halal yang tidak benar itu dibenturkan saat ditanya apakah wisata halal diperlukan atau tidak di kawasan Danau Toba.
Baca juga: Kata Jokowi, kemajuan pengembangan empat destinasi wisata prioritas masih lambat
Baca juga: Tahun ini, Kampung Ulos Hutaraja bakal ditata menjadi destinasi wisata
Luhut menjelaskan, lebih baik memikirkan bagaimana pengembangan pariwisata di Danau Toba.
Menurut dia, banyak pekerjaan lain yang lebih penting dari hanya sekedar bicara itu saja (polemik wisata halal).
Luhut berharap seluruh masyarakat, khususnya di sekitar Danau Toba tidak terpancing dengan berita tersebut.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba, Arie Prasetyo menolak menjawab pertanyaan apakah "halal food" atau wisata halal ada dalam konsep pengembangan wisata Danau Toba.
"No comment lah soal itu. Yang paling penting bagaimana membuat kawasan Danau Toba semakin banyak dikunjungi, " ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi membantah jika dirinya pernah berbicara soal konsep wisata halal. Apalagi berbicara soal wisata syariah di Danau Toba.
Baca juga: Jokowi tekankan pentingnya jaga lingkungan di destinasi wisata Danau Toba
Baca juga: Jokowi: APBN dan investasi swasta jadikan Danau Toba wisata kelas dunia
Dalam rekaman hasil wawancara Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dengan sejumlah wartawan, memang gubernur tidak ada berbicara soal wisata halal dan syariah di Danau Toba.
Saat diwawancarai di DPRD Sumut, Edy menyebutkan bahwa berita wisata syariah/halal yang disebutkan bersumber darinya adalah hoaks yang sangat jelek.
Sebagai Gubernur Sumut, kata Edy, dia menyadari rakyat Sumut beragam sehingga tidak mungkin meng-Islamkan daerah yang mayoritas Nasrani dan sebaliknya. (*)
Baca juga: Rp2,4 triliun untuk mengubah wajah Danau Toba jadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
Baca juga: Festival musik internasional promosikan keindahan Danau Toba
Baca juga: Dukung pariwisata Danau Toba, ASDP operasikan kapal feri KMP Ihan Batak
Baca juga: Ini enam rekomendasi KKP berdasarkan hasil kajian terkait Danau Toba
Baca juga: Sumut berharap Unesco menilai positif wisata Danau Toba
Baca juga: Api abadi Asian Games bermalam di rumah pengasingan Bung Karno di bibir Danau Toba
Berita Terkait
Jokowi tunjuk Erick Thohir jadi Menko Marves Ad-Interim gantikan Luhut
Rabu, 11 Oktober 2023 17:18 Wib
Luhut: Pemerintah akan larang ekspor LNG untuk bangun industri nasional
Selasa, 30 Mei 2023 17:43 Wib
Luhut: Masalah pertanahan paling penting diselesaikan di IKN
Jumat, 19 Mei 2023 17:10 Wib
Subsidi kendaraan listrik dikritik, Menko Luhut: jangan lawan arus dunia
Selasa, 9 Mei 2023 19:27 Wib
Luhut optimis RI pusat peradaban maritim dunia
Jumat, 23 September 2022 11:08 Wib
Organ tubuh almarhum Brigadir Yoshua akan dibawa ke Jakarta untuk diperiksa
Rabu, 27 Juli 2022 7:23 Wib
Luhut: Indonesia nihil daerah PPKM Level 4
Senin, 9 Mei 2022 17:48 Wib
Polri siap berantas mafia pelabuhan
Jumat, 12 November 2021 13:04 Wib