Sekolah diliburkan, guru tak ikut "Indonesia Millenial Teacher Festival" diberi sanksi

id Indonesia Millennial Teacher Festival,Seto Mulyadi,Solok Selatan

Sekolah diliburkan, guru tak ikut "Indonesia Millenial Teacher Festival" diberi sanksi

Ilustrasi. (ANTARA/Septa Randika)

Padang Aro, (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat akan memberikan sanksi kepada guru yang tidak ikut kegiatan "Indonesia Millennial Teacher Festival 2019" yang menghadirkan pembicara Seto Mulyadi (kak Seto) dan Dedi Vitra Johor.

"Bagi guru yang tidak hadir akan kami berikan sanksi edukatif dimana mereka diminta membuat makalah setebal lima lembar yang isinya bagaimana mendidik anak dengan baik," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Solok Selatan Zulkarnaini didampingi Sekretaris Dinas Novrizon, di Padang Aro, Jumat.

Dia mengatakan, semua guru mulai tingkat TK/Paud hingga SMP baik honorer, PNS maupun sertifikasi diwajibkan untuk mengikuti Indonesia Millennial Teacher Festival 2019.

"Kepala sekolah bertanggung jawab atas keikutsertaan guru honorer pada kegiatan tersebut," ujarnya.

Baca juga: Ombudsman: Kebijakan Solok Selatan mewajibkan guru ikut seminar pendidikan berpotensi pungli

Kegiatan yang akan dilaksanakan pada Kamis (12/9) diselenggarakan oleh PT Asia Wisata Indonesia di halaman kantor bupati Solok Selatan.

Dia menjelaskan alasan semua guru diwajibkan ikut kegiatan ini karena kesempatan seperti ini jarang sekali bisa didapat.

Untuk guru sertifikasi katanya, ada kewajiban yang dibebankan kepada mereka untuk belajar.

Sedangkan bagi guru honorer, katanya, mereka itu juga pendidik sehingga perlu diberikan pembelajaran yang lebih baik lagi.

"Kami ingin mengubah pola pikir guru demi Solok Selatan lebih baik," katanya.

Saat ini jumlah guru yang tercatat di Dinas Pendidikan sebanyak 3.186 yang terdiri dari guru SMP status PNS sebanyak 455 orang dan honorer 349 orang, guru tidak yayasan (GTY) 17 orang.

Sedangkan untuk SD terdiri dari berstatus PNS 1.262 orang, honorer 791 orang guru tidak tetap (GTT) dua orang dan GTY 61 orang serta guru TK 249 orang.

Sedangkan untuk guru yang sudah sertifikasi di Solok Selatan sebanyak 1.162 orang.

"Kami juga mengundang guru SMA untuk berpartisipasi pada kegiatan ini," ujarnya.

Terkait permintaan klarifikasi terhadap akun facebook atas nama Riza Bahri katanya, yaitu tulisan yang tertulis banyak guru yang resah dan terkait pungutan.

"Coba lihatkan guru mana yang resah dan soal pungutan dilakukan oleh penyelenggara kami hanya memfasilitasi," katanya.

Pada brosur yang disebar setiap peserta investasi Rp195 ribu dan setiap guru diberi sertifikat, snack dan makan.

Promotor Even organizer dari PT Asia Wisata Indonesia Herdinal, mengatakan, pihaknya sudah enam sampai tujuh melaksanakan kegiatan ini.

"Kegiatan ini yang mau disentuh itu emosional guru bukan bagaimana cara mengajar," katanya.

Selain itu katanya, juga untuk membuat sekolah itu menjadi tempat yang menyenangkan dan itu harus dimulai dari guru. (*)