Pesilat MSR nikmati "city tour" hari terakhir di Kota Padang Panjang

id pesilat asing,Minangkabau Silek Retreat,Padang Panjang

Pesilat MSR nikmati "city tour" hari terakhir di Kota Padang Panjang

Sejumlah pesilat asing peserta Minangkabau Silek Retreat di Padang Panjang. (Diskominfo Padang Panjang)

Padang Panjang, (ANTARA) - Pesilat peserta Minangkabau Silek Retreat (MSR) di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat disuguhkan "city tour" setelah selama tiga hari mempelajari enam sasaran silat dari beberapa perguruan di daerah itu.

"Setelah tiga hari terakhir ikut workshop silat, pagi ini mereka akan wisata keliling kota. Kami promosikan objek wisata, lokasi bersejarah, kuliner dan produk kerajinan di Padang Panjang," kata Kepala Dinas Pariwisata Padang Panjang Hendri Fauzan di Padang Panjang, Kamis.

Lokasi pertama yang akan disinggahi yaitu galeri kerajinan kulit Minang Kayo. Di sini para tamu dapat berbelanja oleh-oleh berbahan kulit karya perajin Padang Panjang.

Selanjutnya ke Perguruan Diniyyah Puteri, Museum Rahmah El Yunusiyah yang merupakan pendiri Diniyyah Puteri, wisata sapi perah di Serambi Milk, desa wisata religi Sigando, menikmati kuliner Sumbar di Baramas dengan sajian khas dendeng asap dan diakhiri dengan berbelanja di Pasar Pusat.

Para pesilat yang berasal dari Inggris, Irlandia, Malaysia, Jawa Barat dan Jawa Timur sebelumnya pada 2 sampai 4 September 2019 mempelajari enam sasaran silat dari perguruan silat di Sumbar.

Sasaran yang telah dipelajari yaitu taduang bangkeh, langkah sambilan, unggaran, pangian, harimau Agam dan silek tuo gumarang Padang Panjang yang diajarkan oleh tuo silek (guru silat) dari setiap sasaran.

Selanjutnya pada Kamis(5/9) mulai pukul 20.00 WIB akan dilaksanakan penutupan Minangkabau Silek Retreat di Pusat Dokumentasi Informasi dan Kebudayaan Minangkabau (PDIKM).

Dalam acara penutupan dilakukan pemasangan deta untuk para peserta sebagai tanda telah selesai belajar silat.

"Selesai prosesi itu ada pertunjukan seni serta beberapa pesilat asing juga akan unjuk kebolehan dalam silat," katanya.

Salah seorang pesilat dari London John Silmon mengatakan selama berada di Padang Panjang ia mendapat kesan yang baik karena warga yang murah senyum serta udara segar.

"Saya pernah ke beberapa daerah lain di Sumbar dan selalu merasa warganya menyambut kami dengan hangat. Daerah yang unik dan udaranya menyenangkan," ujarnya.

Selepas belajar silat ia berencana mengenalkan silat di daerah asalnya karena dirinya mengaku selalu senang untuk berbagi ilmu.

"Saya akan kenalkan ke beberapa rekan, tidak dalam jumlah banyak tapi cukup untuk membuat mereka tertarik," katanya. (*)