Padang (ANTARA) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Sumatera Barat mencatat capaian peserta KB di tiga kabupaten di daerah itu berada di bawah 35 persen pada 2019.
Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Barat Syahruddin saat kegiatan Review Evaluasi Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Padang, Selasa mengatakan ketiga daerah itu adalah Kabupaten Solok, Kota Payakumbuh dan Kabupaten Kepualuan Mentawai
Ia merinci capaian peserta keluarga berencana di daerah itu masing-masing di Kabupaten Solok sebesar 34, 34 persen dari target yang diberikan. Sementara untuk Kota Payakumbuh sebesar 32, 67 persen dan Kabupaten Kepulauan Mentawai sebesar 21,03 persen dari target yang ada.
"Kita menargetkan total di Sumbar ada 170 ribu peserta KB baru di 2019 dan persentase kita hingga Juli masih 48,6 persen," katanya.
Ia mengatakan banyak faktor yang menyebabkan rendahnya capaian peserta KB baru ini. Mulai dari keterbatasan akses transportasi dan juga jumlah tenaga penyuluh.
Ia mencontohkan untuk Kabupaten Kepualauan Mentawai sendiri hanya ada dua penyuluh padahal idealnya satu penyuluh itu bekerja di dua atau tiga desa.
"Ini persoalan pertama yang harus kita sikapi bersama dan kami di lapangan tentu berupaya mengoptimalkan tenaga yang ada," katanya
Selain itu akses transportasi yang kurang memadai juga menyebabkan rendahnya capaian peserta KB baru.
Ia mencontohkan Mentawai, untuk transportasi dari Padang ke Tua Peijat memang lancar namun di sana dari satu titik ke titik lain masih sulit.
" Ini yang coba kita carikan solusinya dan sisa waktu yang ada hingga akhir tahun dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan target," katanya.
Sementara itu, ia mengatakan untuk capaian tertinggi dari 19 kota dan kabupaten adalah Kabupaten Dharmasraya dengan persentase mencapai 62,94 persen.
Ia menyebutkan data pencapaian KB yang hingga Juli 2019 jumlah Peserta KB aktif pada level provinsi sekitar 68,21persen dan pencapaian peserta KB baru sudah sebesar 48,68 persen.
“Data tersebut total terhadap prakiraan permintaan masyarakat untuk Sumbar dalam periode Januari sampai dengan Juli 2019,” tambah dia.
Sedangkan untuk Unmetneed atau pemenuhan kebutuhan alat kontrasepsi untuk pasangan usia subur masih sekitar 15,01 persen.
“Selaku lembaga yang punya tugas pokok dalam program KKBPK perlu melakukan koordinasi untuk menyiapkan rencana aksi selanjutnya sampai akhir tahun anggaran 2019 berakhir,” katanya.
Dalam kegiatan tersebut juga diumumkan pemenang Stand Gelanggang Dagang dalam rangka peringatan Harganas ke-26 yang diselenggarakan di Kota Padang Panjang.
Kota Solok berhasil keluar sebagai yang terbaik, diikuti oleh Kota Padang Panjang dan Kabupaten Padang Pariaman untuk peringkat kedua dan ketiga.
Sementara untuk peserta harapan dua diraih Kota Bukittinggi dan harapan satu diraih Dharmasraya.
Berita Terkait
Legislator RI dan BKKBN jadikan Magek Agam daerah sosialisasi penurunan stunting pertama di 2024
Rabu, 10 Januari 2024 20:52 Wib
Angka stunting Sumbar 25,2 persen, BKKBN Sumbar temu kader PKB dan PPS
Jumat, 8 Desember 2023 19:03 Wib
Capaian peserta KB baru di Sumbar 51 persen
Selasa, 10 Oktober 2023 7:29 Wib
BKKBN apresiasi Semen Padang atas bantuan PMT dan penyediaan air bersih
Minggu, 1 Oktober 2023 20:11 Wib
Anggota DRI RI-BKKBN Sumbar gelar sosialisasi stunting di Pessel
Sabtu, 30 September 2023 14:50 Wib
BKKBN: Kontrasepsi berkontribusi menurunkan angka kelahiran total
Kamis, 28 September 2023 20:53 Wib
BKKBN Sumbar dan DSPPKBPPPA Padang Panjang Intensifikasi Pendampingan Ibu Hamil dan Pascapersalinan
Senin, 18 September 2023 20:04 Wib
BKKBN Provinsi Sumbar gelar rapat koordinasi penurunan angka stunting di Pasaman Barat
Senin, 11 September 2023 17:07 Wib