Saham-saham Wall Street ditutup bervariasi di tengah data konsumen AS

id Wall Street,indeks S&P,indeks Dow,indeks Nasdaq,perang dagang

Saham-saham Wall Street ditutup bervariasi di tengah data konsumen AS

Ilustrasi - Para pialang terlihat sedang memantau pergerakan saham di lantai bursa efek New York, Wall Street, Amerika Serikat. ANTARA/REUTERS/Brendan McDermid

New York, (ANTARA) - Harga saham-saham di bursa Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), mengakhiri minggu ini dalam sebuah catatan positif, karena investor mempertimbangkan serangkaian data beragam tentang aktivitas konsumen AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 41,03 poin atau 0,16 persen, menjadi berakhir di 26.403,28 poin. Indeks S&P 500 bertambah 1,88 poin atau 0,06 persen, menjadi ditutup di 2.926,46 poin, sedangkan Indeks Komposit Nasdaq turun 10,51 poin atau 0,13 persen, menjadi berakhir di 7.962,88 poin.

Mayoritas dari 30 saham-saham unggulan atau blue-chips di Dow memperpanjang kenaikan di sekitar penutupan pasar, dengan saham Intel yang sensitif terhadap perdagangan naik 1,15 persen, memimpin para peraih keuntungan.

Saham-saham yang secara luas dipandang sebagai salah satu barometer perdagangan, Caterpillar dan Boeing, juga masing-masing naik 1,04 persen dan 0,4 persen, berada di antara para penampil terbaik dalam penghitungan indeks acuan.

Enam dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih tinggi pada penutupan pasar, dengan sektor material naik hampir 0,6 persen, memimpin para pemenang sektoral.

Saham Dell Technologies melonjak hampir 10,18 persen, setelah raksasa teknologi itu melaporkan laba kuartal kedua yang melampaui ekspektasi pasar, didorong oleh penjualan kuat produk-produk komputernya.

Di sisi ekonomi, kepercayaan konsumen AS turun tajam pada Agustus, tertekan oleh berlanjutnya kekhawatiran atas kenaikan tarif dan perang dagang.

Indeks sentimen konsumen Universitas Michigan turun menjadi 89,8 untuk Agustus, menandai penurunan bulanan terbesar sejak Desember 2012, kata universitas itu dalam survei bulanannya pada Jumat (30/8/2019).

Pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), ukuran utama dari pengeluaran rumah tangga AS, naik 0,6 persen menjadi 93,1 miliar dolar AS pada Juli, didorong oleh pengeluaran dalam barang-barang rekreasi dan kendaraan, serta listrik dan gas rumah tangga, Biro Analisis Ekonomi melaporkan pada Jumat (30/8/2019).

Penghasilan pribadi meningkat 0,1 persen menjadi 23,9 miliar dolar AS bulan lalu, dan penghasilan pribadi siap pakai naik 0,3 persen menjadi 44,4 miliar dolar AS.

"Peningkatan pendapatan pribadi pada Juli terutama mencerminkan peningkatan kompensasi karyawan dan tunjangan sosial pemerintah kepada orang-orang yang sebagian diimbangi oleh penurunan pendapatan bunga pribadi," kata biro itu dalam sebuah laporan, dikutip dari Xinhua. (*)