Keren, para mubalig di Pariaman akan terjun bertani dan membudidaya ikan

id Genius Umar,pariaman,sumbar,mubalig

Keren, para mubalig di Pariaman akan terjun bertani dan membudidaya ikan

Wali Kota Pariaman, Genius Umar. (Antara Sumbar/Aadiaat M.S)

Pariaman, (ANTARA) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat melatih 25 mubalig daerah itu untuk memiliki keterampilan bertani dan budidaya ikan guna menambah pendapatan ekonomi keluarganya.

"Dengan memiliki pengetahuan tentang pertanian maka mubalig tidak saja menyiarkan ajaran agama, tapi juga dapat mendorong masyarakat lebih produktif di bidang pertanian," kata Wali Kota Pariaman, Genius Umar di Pariaman, Rabu.

Ia mengatakan dipilihnya mubalig karena tugas menyiarkan agama Islam ini merupakan ujung tombak pendidikan di masyarakat.

Mubalig dapat mengajak warga untuk meningkatkan produktivitas dengan menggunakan lahan yang dimiliki.

"Mubalig contoh yang dapat ditiru dengan harapan dapat mengubah budaya kerja warga Pariaman," katanya.

Ia menyampaikan dalam program tersebut mubalig dipersilakan memilih jenis tanaman yang akan ditanamnya serta jenis ikan yang akan dibudidayakan.

"Kami akan memberikan benih dan bibitnya serta melatihnya agar dapat mengelola pertanian dan petenakannya dengan baik," ujarnya.

Ia mengklaim program Mubalig Bertani ini merupakan pertama di Indonesia, dan akan terus dikembangkan agar tujuan dibentuknya program tersebut dapat berjalan baik.

"Tahun ini 25 mubalig dulu, nanti akan ditambah hingga setiap desa dan kelurahan ada mubalig yang menjadi petani," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pariaman M. Nur mengatakan program Mubalig Bertani ini menuntut mubalig tidak saja pandai berceramah namun juga bertani.

"Jadi nanti mubalig di Pariaman menjadi singa podium di malam hari, dan singa ekonomi di siang hari," kata dia.

Ia menyampaikan potensi mubalig untuk menjadi petani dan peternak di daerah itu sangat besar karena kebutuhan warga Kota Pariaman terhadap pangan yang tinggi.

Salah seorang mubalig Ustad Ilyas mengatakan dirinya sebelumnya sudah memiliki ilmu tentang bercocok tanam ketika belajar agama Islam di pemondokan.

"Apalagi melalui program ini kami dilatih dan dibimbing agar bisa menjadi petani tentu akan lebih mahir," tambahnya. (*)