Batusangkar (ANTARA) - Sebanyak 400 murid sekolah dasar di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat yang tergabung ke dalam sanggar seni Binamusika terpadu meriahkan festival sumarak Luhak Nan Tuo yang bertempat di kawasan Benteng Van der Capellen, Minggu, (25/8).
"Ajang ini merupakan wadah dalam melestarikan seni dan budaya yang berkembang di masyarakat serta ajang bagi generasi muda menunjukan bakat seni dan budaya mereka," kata Ketua Sanggar Binamusika Musik Terpadu, Yulizar, di Batusangkar, Minggu.
Ia mengatakan, ajang pertemuan tersebut rutin dilakukan satu kali empat bulan, yang bertujuan untuk menguji kemampuan anak-anak yang telah dibina di bawah naungan sanggar seni binamusika, baik yang belajar di sanggar ataupun di sekolah.
Sanggar binamusika salah satu sanggar yang mendapatkan bantuan dana dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Bantuan Pemerintah Fasilitasi Kegiatan Kesenian (FKK) bersama dengan 150 sanggar lainnya di Indonesia.
"Tujuannya untuk mendorong peran pelaku atau pengelola kesenian dalam meningkatkan kreativitas dan produktivitasnya," katanya.
Selain menampilkan tari pasambahan dari 400 peserta siswa sekolah dasar, juga diadakan lomba paduan suara, workshop lagu-lagu nasional dan festival "mairiak" padi.
"Workshop lagu-lagu nasional penting karena banyak anak sekarang tidak hafal dengan lagu-nasional, sementara festival mairiak padi selain nilai kebersamaan, banyak langkah tarian yang tercipta dari mairiak itu. Kita suruh mereka mencatat tarian apa saja," katanya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar, Riswandi, mengatakan Tanah Datar sebagai Luhak Nan Tuo memiliki warisan budaya Minangkabau benda maupun tak benda yang harus kita jaga dan dilestarikan.
Salah satunya dengan melestarikan nilai tradisi yang tertuang dalam kesenian, makanan tradisional dan permainan tradisional yang dilaksanakan seperti festival ini.
Ia mengatakan upaya melestarikan budaya adalah upaya yang mendasar yang tidak cukup dijalankan oleh pemerintah daerah saja dengan berbagai pertunjukan reguler.
Yang utama ialah tentang memberikan apresiasi dengan memberikan pemahaman dan filosofi ditempat wisata serta warisan dan tradisi yang tumbuh turun temurun di tengah masyarakat.
"Selain tahap pelestarian, juga dilakukan tahap pengembangan dan harus mampu memberikan pemanfaatan secara ekonomi bagi masyarakat setempat. Mudah-mudahan anak sekalian betul cinta kepada budaya," ujarnya.*
Berita Terkait
ISI Padang Panjang lestarikan Silek Galombang Duobaleh
Jumat, 19 April 2024 15:02 Wib
Flipper's santuni 100 anak yatim piatu Padang Panjang
Minggu, 31 Maret 2024 10:20 Wib
Ketua MPR: Penguatan partai penting untuk jaga budaya demokrasi
Sabtu, 30 Maret 2024 19:28 Wib
Balai Bahasa Sumbar, berikan penyuluhan bagi tenaga profesional dan calon tenaga profesional di Padang Panjang
Kamis, 28 Maret 2024 9:08 Wib
Cagar budaya Masjid Raya Pariaman
Jumat, 22 Maret 2024 14:12 Wib
Pj. Wako Padang Panjang pimpin TSR I di Masjid Taqwa dan serahkan bantuan
Selasa, 19 Maret 2024 7:10 Wib
Silaturrahmi dengan Guru Silek Taralak, Hendri Septa Minta Lestarikan Budaya Lewat Pencak Silat
Sabtu, 2 Maret 2024 19:44 Wib
Nominator Paritrana Award 2024 Pj. Wako Padang Panjang komitmen ULC
Rabu, 28 Februari 2024 18:02 Wib