Jarak pandang sudah di atas 10 kilometer, BMKG: di Sumbar tidak terpantau titik panas

id BMKG : Jarak pandang,di Sumbar, berangsur pulih,di atas 10 kilometer

Jarak pandang sudah di atas 10 kilometer, BMKG: di Sumbar tidak terpantau titik panas

Suasana kawasan pusat Kota Padang diselimuti kabut asap kiriman, di Sumatera Barat, Senin (19/8/2019). Data Stasiun Global Atmosphere Watch (GAW) Bukit Kototabang, menyebutkan selama dua pekan terakhir terjadi peningkatan titik panas di wilayah tengah hingga selatan Sumatera, dan beberapa hotspot berada di wilayah Sumbar, namun kiriman asap dari provinsi tetangga sangat dominan, diperkuat arus angin timur hingga tenggara. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/ama.

Padang, (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau Padang Pariaman menyatakan jarak pandang di Sumatera Barat (Sumbar) berangsur pulih yakni sudah di atas 10 kilometer.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha di Padang, Jumat, mengatakan di Sumatera Barat tidak terpantau titik panas berdasarkan pantauan satelit Terra, Aqua, dan Suomi NPP.

Selain itu berdasarkan panatauan tersebut titik panas juga tidak ditemukan di wilayah Provinsi Sumatera Utara, Jambi dan Riau dengan tingkat keyakinan yakni 81 sampai 100 persen.

Ia juga menyebutkan berdasarkan pantauan dinamika atmosfer terdapat siklon tropis Bailu di perairan Laut Cina Selatan dan pola tekanan rendah di Teluk Benggala.

"Hal ini mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Sumatera Barat karena angin dan konsentrasi uap air bergerak ke daerah-daerah tersebut," ujar dia.

Suplai uap air yang berkurang di wilayah Sumatera Barat dapat berdampak pada kurangnya pertumbuhan awan-awan hujan.

"Maka dapat disimpulkan hingga tiga hari ke depan kondisi cuaca di seluruh Sumatera Barat di dominasi oleh berawan, namun terdapat pertumbuhan awan dalam skala lokal sehingga berpotensi terjadi hujan ringan durasi singkat di Padang Panjang, Bukittinggi, Kabupaten Solok, Tanah Datar, Agam," jelasnya.

Selain itu kualitas udara di Padang baik dengan kondisi cuaca cerah hingga cerah berawan namun dapat diselingi hujan ringan durasi singkat pada sore hari.

Selain itu potensi kebakaran hutan atau lahan berdasarkan analisis parameter cuaca selama tiga hari ke depan berada dalam kategori mudah terbakar yakni di sebagian wilayah Sumatera Barat.

"Perlu diwaspadai untuk wilayah Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Pesisir Selatan, Kepualauan Mentawai, Kota Padang, Kota Pariaman, dan Kabupaten Solok Selatan," tambah dia. (*)