Saham-saham di bursa Wall Street turun tertekan laporan laba dan kekhawatiran resesi

id Wall Street,indeks S&P,indeks Dow,indeks Nasdaq

Saham-saham di bursa Wall Street turun tertekan laporan laba dan kekhawatiran resesi

Bursa saham New York. ANTARA/REUTERS/Brendan McDermid

New York, (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street lebih rendah pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena investor mempertimbangkan laporan laba perusahaan dan kekhawatiran kemungkinan resesi ekonomi.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 173,35 poin atau 0,66 persen, menjadi berakhir di 25.962,44 poin. Indeks S&P 500 berkurang 23,14 poin atau 0,79 persen, menjadi ditutup di 2.900,51 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir turun 54,25 poin atau 0,68 persen, menjadi 7.948,56 poin.

Home Depot melaporkan pendapatan kuartalan sebesar 30,8 miliar dolar AS, naik 1,2 persen dari periode yang sama tahun lalu, dengan laba bersih per saham dilusian mencapai 3,17 dolar AS. Sementara labanya melampaui ekspektasi, pendapatannya jauh dari perkiraan, menurut data Refinitiv.

Pekan lalu, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun secara singkat turun di bawah imbal hasil surat utang pemerintah bertenor 2-tahun. Inversi kurva imbal hasil sering dilihat sebagai sinyal bahwa resesi akan segera terjadi.

Pada akhir Juli, kekhawatiran tentang ketidakpastian ekonomi dan perdagangan global mendorong Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan 2008.

Ekonom pemenang Nobel Robert Shiller mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada Selasa (20/8/2019) bahwa langkah bank sentral untuk memangkas suku bunga menunjukkan rasa waspada.

Semua dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah negatif, dengan sektor keuangan dan material masing-masing turun 1,4 persen dan 1,22 persen, merupakan dua pencatat penurunan terbesar. (*)