Padang (ANTARA) - Puluhan siswa asal Kalimantan Selatan yang tergabung dalam program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2019 membedah buku diary "Bingkai Anak Negeri" yang merupakan karya dari pendahulunya, di Rumah Baca Tanah Ombak, Padang.
"Bedah buku ini bisa menjadi pembanding bagi SMN 2019 tentang apa yang akan ditulis pada diary mereka nantinya," kata perwakilan PT.Kereta Api Indonesia (KAI), Yunanto di Padang, Minggu.
Ia menyebut pembuatan diary kegiatan sudah dua kali dilakukan yaitu pada 2017 dan 2018. Tahun ini, pengalaman SMN saat berinteraksi dengan kekayaan budaya di Indonesia juga akan dibukukan.
Karena itu dilakukan kegiatan bedah buku dengan menghadirkan dua pembicara yang membedah dari perspektif adat dan psikologi.
"Kami berharap peserta SMN kali ini bisa menghasilkan karya yang lebih baik dari pendahulunya," kata dia.
Perspektif adat disampaikan oleh Kepala UPTD Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat, Muasri sementara perspektif psikologis disampaikan oleh psikolog Universitas Negeri Padang (UNP), Tuti Rahmi, M.Psi.
Muasri menyebut menulis diary atau catatan harian adalah sesuatu yang positif. Tulisan itu selain sangat bermakna bagi penulisnya, juga bisa menjadi pembelajaran bagi generasi selanjutnya, yang membaca diary itu.
Kebudayaan Minangkabau menurutnya lebih kental pada tradisi lisan dari pada tulisan. Namun itu tidak membatasi bagi generasi saat ini untuk bisa menuliskan kegiatan sehari-hari dalam bentuk diary.
Merujuk diary SMN 2018 yang dinilainya sangat sederhana dari segi konten, ia mendorong agar SMN 2019 lebih mengeksplorasi kekayaan budaya dari daerah yang dikunjungi sehingga siapapun yang membaca nantinya bisa menangkap gambaran yang jelas tentang Sumbar.
Sementara Tuti Rahmi menyebut menulis sangat baik untuk psikologi pelajar sebagai salah satu penyaluran dari perasaan. Apapun yang dirasakan yang kadang sulit diungkapkan bisa diekspresikan melalui tulisan.
Ia mendorong agar SMN 2019 berani untuk bermimpi dan berupaya menggapai mimpi itu.
Pengalaman berinteraksi dengan kekayaan budaya di Indonesia sebagai salah satu cara untuk memperluas "zona nyaman", bisa menjadi salah satu jalan untuk menggapai mimpi itu.
Ia berpesan agar tetap menjaga "aura positif" di dalam diri serta percaya pada kemampuan sendiri untuk menggapai mimpi-mimpi.
Kegiatan itu juga ikut dihadiri oleh perwakilan PT Semen Padang dan PT PPA serta Kepala Biro Antara Sumbar, Maswandi.
Kepala Biro Antara Sumbar Maswandi juga menyerahkan sejumlah bingkisan bagi peserta yang berhasil menjawab pertanyaan.
Selain itu, perwakilan BUMN penyelenggara SMN 2019 di Sumbar juga menyerahkan bantuan bagi Rumah Baca Tanah Ombak melalui pengelolanya, Syuhendri.
Berita Terkait
Isak tangis warnai penutupan SMN 2019 di Sumbar
Sabtu, 24 Agustus 2019 9:23 Wib
SMN asal Kalsel kagumi benda-benda bersejarah Minangkabau di Museum Adityawarman
Jumat, 23 Agustus 2019 19:04 Wib
Di Bukittinggi, peserta SMN terpesona Jam Gadang & Lobang Jepang
Kamis, 22 Agustus 2019 21:53 Wib
Kata peserta SMN saat kenakan pakaian adat Minang: sangat cantik dan terlihat gagah
Kamis, 22 Agustus 2019 21:51 Wib
Tumbuhkan kesadaran lestarikan alam, SMN Kalsel tanam mangrove dan lepas tukik di Pariaman
Rabu, 21 Agustus 2019 22:06 Wib
Rumah Kreatif BUMN Padang kelolaan BNI dikunjungi SMN asal Kalimantan Selatan
Minggu, 18 Agustus 2019 17:51 Wib
Siswa mengenal nusantara Kalsel jajal KA Minangkabau Ekspress
Minggu, 18 Agustus 2019 15:48 Wib
Siswa Mengenal Nusantara Kalsel kampanye pengurangan sampah plastik di Padang
Minggu, 18 Agustus 2019 15:46 Wib