Gerindra apresiasi upaya pemerintah perkuat kualitas SDM, tapi masih menganggap normatif

id Gerindra,DPR/MPR,Pidato tahunan

Gerindra apresiasi upaya pemerintah perkuat kualitas SDM, tapi masih menganggap normatif

Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (16/8/2019). (ANTARA/ Zubi Mahrofi)

Jakarta (ANTARA) - Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengapresiasi rencana pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin yakni untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia.

"Pidato dimulai dengan cukup baik. Kedepan memang harus mengedepankan untuk membangun kualitas sumber daya manusia (SDM)," ujar Ahmad Riza Patria di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam (SDA) melimpah. Mulai kekayaan di daratan sampai di lautannya, maka itu kualitas SDM harus ditingkatkan.

"Sebagai suatu bangsa dengan kekayaan alam yang melimpah kita harus bersyukur, maka itulah menjadi penting untuk membangun SDM yang unggul, berakhlak, dan cerdas," ucapnya.

Kendati demikian, ia mengatakan, penyampaian pidato Presiden dalam meningkatkan SDM masih normatif, belum jelas sektor mana yang terlebih dahulu dikembangkan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berhati Indonesia dan berideologi Pancasila untuk memajukan bangsa Indonesia di kancah global.

"Kita butuh SDM unggul yang berhati Indonesia, berideologi Pancasila. Kita butuh SDM unggul yang toleran yang berakhlak mulia. Kita butuh SDM unggul yang terus belajar bekerja keras, berdedikasi," kata Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan dalam rangka HUT Ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia di depan Sidang Bersama Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2019 di Gedung DPR Senayan.

Jokowi menekankan SDM Indonesia harus mampu menguasai ilmu pengetahuan masa kini dan masa depan untuk berkontribusi maksimal bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa.

"Kita butuh SDM yang menguasai keterampilan dan menguasai ilmu pengetahuan masa kini dan masa depan," ujarnya.

Jokowi menuturkan perlu ilmu pengetahuan dan teknologi serta terobosan-terobosan jalan pintas yang cerdik, mudah dan cepat, yang membuat bangsa Indonesia bisa melompat dan mendahului bangsa lain.

Ia mengatakan pendidikan harus berakar pada budaya bangsa memperjuangkan kepentingan nasional dan tanggap terhadap perubahan dunia. Keluarga dan lembaga pendidikan menempati peran sentral dalam pendidikan anak-anak bangsa Indonesia.

"Kita butuh SDM yang berbudi pekerti luhur dan berkarakter kuat," ujarnya.