Padang Aro (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mendata masyarakat yang berpotensi mengalami kekeringan karena kemarau.
"Kami sudah meminta Kelompok Siaga Bencana (KSB) Nagari mendata jumlah Kepala Keluarga yang berpotensi mengalami kekeringan supaya saat bencana terjadi mudah dalam penyaluran bantuan air bersih," kata Sekretaris BPBD Solok Selatan Dicky Nanda Utama, di Padang Aro, Kamis.
Dia mengatakan apabila dalam waktu 15 hari ke depan tidak turun hujan maka pihaknya mulai menyalurkan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan.
Sampai saat ini, katanya, pihaknya baru menerima surat dari Nagari Talunan Maju Kecamatan Sangir Balai Janggo tentang kesulitan masyarakat akan air bersih.
Dalam surat dari Nagari Talunan Maju ada 832 kepala keluarga yang terdampak dari empat Jorong.
Empat jorong tersebut yaitu Talunan Baru I, Talunan Baru II, Jorong Talunan Indah Sepakat dan Kurnia Maju.
Menyikapi surat dari Talunan Maju tersebut pihaknya menurunkan tim reaksi cepat sebanyak empat orang untuk melakukan kaji cepat.
"Kalau hasil kaji cepat masyarakat memang membutuhkan air maka akan kami suplai secepatnya," ujarnya.
Saat ini ada tiga mobil tangki yang bisa dimanfaatkan untuk suplai air ke masyarakat apabila kurang maka bisa dipinjam juga ke provinsi.
Kasie kedaruratan Soni Patrisia yang meninjau ke lokasi mengatakan, saat ini kebutuhan air masyarakat di Talunan Maju masih ada tapi sudah berkurang dari biasanya.
"Sumur yang sampai kering belum ada tetapi dalam 15 hari ke depan hujan tidak juga turun kemungkinan sumur masyarakat sudah kering," ujarnya.
Saat ini, katanya, masyarakat masih bisa memanfaatkan air sumur untuk mandi, mencuci dan minum tetapi memang harus dihemat.
Ancaman kekeringan, Solok Selatan siapkan air bersih
Ilustrasi - Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyalurkan air bersih di Dusun Randu Rejo, Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh, Jombang, Jawa Timur, Kamis (15/8/2019). (ANTARA)
