70 anggota Paskibraka Kota Solok dikukuhkan

Solok (ANTARA) - Sebanyak 70 pelajar dari SMA atau sekolah sederajat di Kota Solok, Sumatera Barat dikukuhkan sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) oleh Sekretaris Daerah setempat Rusdianto, Kamis.

70 pelajar tersebut dengan lantang mengucapkan ikrar putra-putri Indonesia. Mereka tampak gagah dan rapi dengan berpakaian putih-putih, lilitan ikatan di pinggang dan kopiah hitam.

Sekda Kota Solok, Rusdianto di Solok, Kamis mengatakan jika para pelajar yang terpilih menjadi anggota Paskibraka merupakan orang pilihan dari berbagai sekolah dan telah melaksanakan latihan dengan baik.

"Saya berharap latihan siswa menjadi anggota Paskibraka ini dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan semangat proklamasi," katanya.

Ia berharap anggota Paskibraka Kota Solok dapat menjadi contoh bagi temannya untuk lebih semangat meraih cita-cita dan memiliki nasionalisme yang tinggi terhadap negara.

"Menjadi bagian dari pengibar bendera menjadi sebuah tujuan dan kebanggaan, tapi jangan lupa ini adalah motivasi untuk meraih cita-cita kalian yang lebih tinggi," ujarnya.

Rusdianto berpesan agar para pelajar yang terpilih dapat saling menjaga kekompakan dan keakraban dengan teman yang lain agar dapat solid dan disiplin pada pengibaran bendera 17 Agustus nanti.

Setelah menjalani latihan keras dan seleksi yang sangat ketat, Pasukan Pengibar Bendera Kota Solok yang akan bertugas pada 17 Agustus di Sport Hall Tanjung Paku.

Suasana haru dan khidmat mewarnai prosesi pengukuhan yang disaksikan para orang tua pelajar tersebut.

Seketika suasana berubah hening saat terlihat kekompakan gerak Paskibraka Kota Solok 2019 berjalan serentak. Gerak serentak dan kompak Paskibra tersebut seolah mengisyaratkan latihan keras yang didasari kedisiplinan yang mereka jalani selama ini di Lapangan Merdeka.

Pada kesempatan tersebut, Paskibraka Kota Solok juga memperlihatkan kebolehan mereka dengan menyuguhkan yel-yel khusus Paskibraka.

Para pelajar yang terpilih menjadi pengibar bendera diharapkan mampu menjadi ujung tombak atau dalam menggelorakan semangat cinta tanah air, baik di lingkungan sekolah maupun rumah, serta menjadi contoh perilaku yang baik di tengah masyarakat.