Tentukan sikap politik partai, Prabowo akan dengarkan pendapat DPD Gerindra

id Gerindra,Prabowo,Megawati

Tentukan sikap politik partai, Prabowo akan dengarkan pendapat DPD Gerindra

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon usai menghadiri Rapat Paripurna Hari Jadi Bogor (HJB) di Gedung DPRD Kabupaten Bogor, Rabu (12/6/2019). (ANTARA News/M Fikri Setiawan)

Jakarta, (ANTARA) - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan mendengarkan masukan DPD Gerindra dalam rapat kerja nasional (rakernas) partai tersebut pada September 2019 terkait sikap politik partai ke depan.

"Saya kira pasti akan mendengarkan masukan-masukan dari kader di daerah dalam rakernas," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Dia mengatakan dalam rakernas tersebut akan disampaikan masukan dari kader di daerah dan pimpinan partai untuk penyikapan politik ke depan.

Namun, menurut dia, dalam rakernas tersebut tidak akan dibahas terkait apakah Gerindra masuk dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf atau berada di luar pemerintahan.

"Ini konsolidasi internal Gerindra pasca-Pemilu 2019 dan menghadapi pemerintahan ke depan," ujarnya.

Fadli mengatakan, dalam rakernas tersebut akan dibahas sikap politik jangka pendek seperti layaknya rapat kerja partai politik pada umumnya.

Menurut dia, terkait kemungkinan terbentuknya poros baru koalisi dengan PDIP, Prabowo akan mempertimbangkannya dengan matang.

"Karena Prabowo sudah diberikan amanah oleh anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, keputusan itu kita serahkan kepada beliau," katanya.

Fadli yang merupakan Wakil Ketua DPR RI mengatakan, sejauh ini hubungan Gerindra dengan partai politik lain berlangsung baik termasuk dengan PDIP dan Megawati Soekarnoputri.

Dia mengatakan, Gerindra dan PDIP pernah berkoalisi di Pemilu Presiden 2009 dan dirinya pernah menjadi Sekretaris Umum Tim Kampanye Nasional Mega-Prabowo dan komunikasi tersebut berjalan baik hingga saat ini.

"Saya kira baik untuk kemajuan bangsa dan negara, paling penting adalah bagaimana penyelenggaraan negara ini menghadirkan apa yang menjadi cita-cita pendiri bangsa, dan masyarakat hidup sejahtera," katanya. (*)