Kurs Dolar AS sedikit menguat di tengah penurunan mata uang utama

id kurs dolar,mata uang safe haven,kurs yuan, perang mata uang

Kurs Dolar AS sedikit menguat di tengah penurunan mata uang utama

Dolar mata uang Amerika Serikat (ANTARA/Reuters)

New York, (ANTARA) - Kurs dolar AS sedikit menguat terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), di tengah penurunan mata uang safe haven termasuk yen Jepang dan franc Swiss, karena sentimen investor didukung oleh penguatan yuan China dan meningkatnya perdagangan luar negeri China.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik tipis 0,07 persen menjadi 97,6199 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1186 dolar AS dari 1,1214 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2133 dolar AS dari 1,2143 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,6805 dolar AS dari 0,6767 dolar AS.

Dolar AS dibeli 105,97 yen Jepang, lebih rendah dari 106,09 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS menguat menjadi 0,9751 franc Swiss dari 0,9736 franc Swiss, dan jatuh menjadi 1,3239 dolar Kanada dari 1,3314 dolar Kanada.

Yuan China menguat pada perdagangan Kamis (8/8/2019) setelah bank sentral negara itu menetapkan tingkat referensi resmi mata uang itu pada 7,0039 yuan per dolar AS, yang datang lebih rendah dari perkiraan pasar dan meredakan kekhawatiran luas atas pertarungan mata uang antara dua ekonomi terbesar dunia.

Perdagangan barang-barang luar negeri China naik 4,2 persen secara tahun ke tahuan dalam tujuh bulan pertama tahun ini menjadi sekitar 2,49 triliun dolar AS, Administrasi Umum Kepabeanan (GAC) mengatakan Kamis (8/8/2019). Ekspor China naik 6,7 persen secara tahun ke tahun selama periode Januari-Juli, sementara impor tumbuh 1,3 persen.

Uni Eropa tetap sebagai mitra dagang terbesar China pada periode itu, dengan volume perdagangan bilateral naik 10,8 persen dari tahun sebelumnya, diikuti oleh ASEAN, naik 11,3 persen, dan Amerika Serikat, turun 8,1 persen. (*)