Solok, (ANTARA) - Kota Solok, Sumatera Barat dinilai tim verifikasi Kota Sehat Pusat dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan yang berkaitan erat dengan masalah lingkungan fisik dan lingkungan sosial pada 2019.
"Penghargaan sebagai Kota Sehat Swasti Saba Wistara telah berhasil diraih Kota Solok dua kali berturut-turut, yakni pada 2015 dan 2017," kata Sekretaris Daerah Kota Solok, Rusdianto saat menerima tim penilai pusat di Solok, Rabu (7/8).
Ia menjelaskan Swasti Saba telah diterima sebelumnya, semenjak 2011 dengan memperoleh penghargaan Swastisaba Padapa, dan pada 2013 meraih Swastisaba Wiwerda.
Swasti Saba atau Kabupaten Sehat merupakan penghargaan untuk Kota atau Kabupaten Sehat yang terbagi dalam tingkat pemantapan (Padapa), pembinaan (Wiwerda) dan pengembangan (Wistara). Penilaian dilakukan setiap dua tahun sekali.
Kota sehat merupakan pendekatan kesehatan masyarakat yang bertumpu pada kemitraan pemerintah daerah (lintas sektor) dengan masyarakat, dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan yang berkaitan erat dengan masalah lingkungan fisik dan lingkungan sosial kabupaten atau kota.
"Di tingkat Kota, dimotori oleh Forum Kota Sehat yang mensinergikan pembangunan agar berwawasan kesehatan," katanya.
Rusdianto menyebutkan tatanan penilaian Kota Sehat ialah ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, kawasan pariwisata sehat, kawasan industri dan perkantoran sehat.
Selain itu, kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi, kawasan pemukiman, sarana dan prasarana umum, kehidupan sosial yang sehat, serta hutan yang sehat.
"Mudah-mudahan Swastisaba Wistara bisa untuk ketiga kalinya diraih Kota Solok. Kami telah persiapkan, semoga memenuhi syarat penilaian oleh tim verifikasi," ujarnya.
Jika melihat lebih jauh, penghargaan ini bukanlah sebatas penilaian saja. Namun, sebenarnya inti dari penghargaan ini ialah evaluasi dan pembinaan.
"Hakikinya penghargaan ini, bagaimana masyarakat dan lingkungan di Kota Solok itu sehat," ujarnya.
Ketua Tim Verifikasi Forum Kota Sehat, Tri Saptaningsih bersama Sugiharto dari Kementerian Kesehatan RI, secara langsung diterima Wali Kota Solok Zul Elfian, di Rumah Dinas Wali Kota sebelumnya.
Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan di Klinik Tumbuh dan Kembang Anak, didampingi Sekretaris Daerah Kota Solok Rusidanto, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok Ambun Kadri, dan OPD terkait. Tim verifikasi kemudian mendengarkan paparan dari Forum Kota Sehat Kota Solok.
Sementara itu, Ketua Tim Verifikasi pusat, Saptaningsih mengatakan, untuk memperoleh penghargaan Swasti Saba Wistara ketiga kalinya, tentu Kota Solok perlu melakukan inovasi-inovasi baru.
"Tunjukkan pada kami apa inovasi yang telah dijalankan di Kota Solok, dan semoga saat peninjauan lapangan nanti, Kota Solok benar-benar telah melakukan dan menjalankan inovasi-inovasi tersebut," ujarnya.
Ia berharap Kota Solok memiliki banyak inovasi untuk meningkatkan derajat kesehatan kota itu sehingga masyarakat memiliki hidup yang berkualitas.
Pada 2019 ini, jumlah daerah yang akan dinilai sebanyak 202 Kabupaten dan Kota dari 29 provinsi. Jumlah ini meningkat jauh, setelah sebelumnya Tahun 2017 dinilai sebanyak 173 Kabupaten Kota dari 26 provinsi. (*)
Berita Terkait
Pemkot Solok raih peringkat satu penghargaan perencanaan daerah 2024
Kamis, 25 April 2024 9:40 Wib
Kejati Pasaman Barat memusnahkan barang bukti 31 perkara pidana umum
Kamis, 25 April 2024 9:09 Wib
Dispersip Solok harap lomba bertutur tingkat SD tingkatkan minat baca
Kamis, 25 April 2024 5:35 Wib
Gubernur: Pupuk berbasis batu bara bisa jadi alternatif bagi petani
Kamis, 25 April 2024 5:34 Wib
Kemenkominfo RI publikasikan prestasi berhasil diraih Pemkab Solok
Kamis, 25 April 2024 5:34 Wib
Pemkot Solok raih peringkat pertama penghargaan perencanaan daerah
Kamis, 25 April 2024 5:33 Wib
AS sahkan RUU bantuan 95 miliar dolar bagi Ukraina, Israel, Taiwan
Rabu, 24 April 2024 20:42 Wib
Kadin harap Presiden dan Wapres terpilih wujudkan Indonesia Emas
Rabu, 24 April 2024 20:38 Wib