Harga cabai merah di Solok Selatan tembus Rp80 ribu perkilogram

id cabai merah

Harga cabai merah di Solok Selatan tembus Rp80 ribu perkilogram

Penjual cabai di Pasar Padang Aro. (Antara Sumbar)

Padang Aro, (ANTARA) - Harga cabai merah di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat naik sebesar Rp30 ribu dan sekarang sudah tembus angka Rp80 ribu perkilogram di Pasar Padang Aro, Rabu.

"Minggu lalu harga cabai merah di pasar Padang Aro masih Rp50 ribu hingga Rp55 ribu tetapi tadi pagi lebih mahal lagi mencapai Rp80 ribu perkilogramnya," kata seorang ibu rumah tangga Rita (38) di Padang Aro, Rabu.

Dia mengatakan dengan harga cabai menembus Rp80 ribu cukup memberatkan ibu rumah tangga karena ini merupakan kebutuhan yang harus dibeli setiap minggu.

Ia mengaku dalam seminggu menghabiskan cabai sebanyak setengah kilo dan itu tidak bisa dikurangi.

"Kami berharap harga cabai ini kembali turun sehingga tidak memberatkan kami setiap minggunya," katanya.

Warga lainnya Yen mengatakan, cabai merah merupakan kebutuhan yang wajib dibeli setiap minggu dan dengan harga mahal saat ini sangat memberatkan.

"Cabai merah tidak bisa disimpan lama sehingga pembeliannya hanya sesuai kebutuhan dan dengan harga yang cenderung naik memberatkan kami para ibu rumah tangga," ujarnya.

Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM May Rizkidi P mengatakan, berdasarkan pantauan yang dilakukan pihaknya berbagai harga kebutuhan pokok masih stabil walaupun ada beberapa yang mengalami kenaikan.

"Khusus cabai merah memang mengalami kenaikan harga cukup tinggi yaiti dari Rp50 ribu minggu lalu menjadi Rp80 ribu hari ini," ujarnya.

Untuk cabai rawit katanya, juga mengalami kenaikan harga dimana pada akhir Juli 2019 Rp40 ribu perkilonya sekarang naik menjadi Rp50 ribu perkilogram.

Harga bawang merah juga sedikit mengalami kenaikan haraga dari Rp16 ribu akhir Juli menjadi Rp18 ribu hari ini.

"Kami terus memantau harga kebutuhan pokok kalau terus naik akan dikoordinasikan dengan Provinsi untuk mengatasinya," ujarnya. (*)