Asyik benar, perusahaan Kalla Grup izinkan karyawan pulang cepat untuk mendukung PSM

id psm makassar, persija, piala indonesia ,final piala indonesia

Asyik benar, perusahaan Kalla Grup izinkan karyawan pulang cepat untuk mendukung PSM

Sejumlah karyawan Kalla Group menggunakan jersey/baju merah sebagai wujud dukungan kepada PSM Makassar pada Final Piala Presiden Leg II di Makassar, Selasa (6/08/2019). ANTARA Foto/HO/Humas Kalla Group

Makassar (ANTARA) - Kalla Grup sebagai salah satu perusahaan di Kota Makassar memberikan izin bagi karyawannya pulang lebih cepat untuk menonton Final Leg II Piala Indonesia yang akan mempertemukan PSM Makassar melawan Persija di Stadion Andi Mattalatta Makassar, hari ini (Selasa).

Public Relation Kalla Grup Cabang Makassar, Nadila Ajeng di Makassar, Selasa menyampaikan langkah tersebut sebagai bentuk dukungan Kalla Group untuk PSM Makassar pada laga Final Leg ll melawan Persija.

"Kita sudah informasikan kepada siapa saja karyawan yang mau menonton pertandingan hari ini, tidak apa-apa pulang cepat," ungkapnya.

Untuk permohonan izin nonton, kata Ajeng, saat ini sudah mencapai 100 orang. Jumlah tersebut akan terus bertambah, sebab belum termasuk dengan data dari cabang serta unit lainnya.

Selain itu, bentuk dukungan lain yang diberikan Kalla Grup yakni dengan mengimbau seluruh karyawan menggunakan jersey PSM dan dress code merah.

"Kita berikan dukungan langsung di Stadion Mattoanging serta Kalla Group juga mengadakan nonton bareng (nobar) di beberapa tempat. Jadi yang tidak kebagian tiket bisa gabung di nobar," tuturnya.

Nobar Kalla Grup digelar di tempat-tempat ini yakni Gastros Nipah Mall, D'Juku Wisma Kalla dan SAO Eating Point Nipah Mall.

Humas Sekolah Islam Athirah sebagai salah satu unit pendidikan Kalla Group, Takdir membenarkan hal tersebut.

Ia mengemukakan berdasarkan imbauan Kalla Grup, karyawan yang telah membeli tiket nonton Piala Indonesia diizinkan untuk pulang lebih cepat.

"Hanya beberapa karyawan saja yang izin karena sudah beli tiket. Lagian, untuk beli tiket saat ini sudah sulit," katanya.