Jakarta (ANTARA) - Direktur PT Bank Central Asia Tbk Santoso mengatakan hingga Senin siang sekitar pukul 14.30 WIB, sebanyak 1.500 jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) belum beroperasi normal karena padamnya listrik secara massal sejak Minggu (4/8) siang.
"Berangsur-angsur mulai pulih, saat ini per pukul 14:43 WIB, tinggal 1.500 ATM yang masih tidak beroperasi dari total 17.600 ATM," kata Santoso saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin.
Santoso mengatakan upaya perbaikan terus dilakukan. Pada Minggu (4/8) siang, saat pemadaman listrik terjadi dan melanda ke berbagai lokasi di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta, terdapat 5.337 ATM BCA yang tidak beroperasi.
Sedangkan untuk jaringan ATM BCA di seluruh kantor cabang BCA, Santoso menjamin beroperasi normal. Begitu juga dengan jaringan internet banking dan juga layanan perbankan melalui gawai (mobile banking) yang, menurut Santoso, tidak terkendala sama sekali.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja sebelumnya mengatakan seluruh jaringan ATM BCA di kantor cabang dan juga lokasi-lokasi umum seperti pusat perbelanjaan sudah dilengkapi mesin generator set (genset). Namun memang ada beberapa jaringan ATM yang berdiri sendiri atau tidak berada dalam lingkup kantor cabang dan terdampak pemadaman listrik.
Selain jaringan ATM, terdapat layanan dengan mesin-mesin perekam data transaksi elektronik (Electronic Data Capture/EDC) yang berpotensi terganggu. Sebab, ada beberapa toko (merchant) yang tak memiliki genset, sehingga mesin EDC kemungkinan tidak dapat beroperasi. Oleh karena itu, Jahja mengimbau agar nasabahnya memasok uang tunai dari mesin-mesin ATM yang masih berfungsi.
"ATM di cabang dan mall ada genset, jadi tidak masalah, bisa ambil uang tunai. Kalau EDC mati, ya bisa pakai tunai. Semua dibawa santai saja," katanya.
Dalam keterangan pada Senin ini, PT Perusahaan Listrik Negara Persero (PLN) selaku perusahaan operator sumber daya listrik di Indonesia, menjelaskan, pemadaman listrik yang terjadi dan melumpuhkan sebagian besar wilayah Jawa ini akibat gangguan pada jaringan utara, transmisi Ungaran dan Pemalang, pada pukul 14.45 WIB Minggu. Gangguan ini menyebabkan aliran listrik ke barat dari timur terhambat dan dikuti gangguan di pembangkit sisi tengah dan Jawa Barat.
Secara otomatis dengan adanya gangguan itu, transfer daya dari timur ke barat sebesar 2.000 megawatt pindah menuju sistem jalur selatan.
Selain itu pada Minggu (5/8/2019) PLN melakukan pemeliharaan jaringan di sistem bagian selatan sehingga yang beroperasi hanya satu sirkuit.
"Dan pada waktu pindah dari Ungaran dan ke Pedan dan ke Kasugihan dan Tasikmalaya inilah membuat guncangan dalam sistem dan guncangan ini kemudian secara proteksi, secara pengamanan sistem ini kemudian melepas, dan yang dilepas adalah Kasugihan, Tasikmalaya kemudian melepas dari sistem sehingga aliran pasokan daya dari timur ke barat mengalami putus," jelas Pelaksana Tugas Direktur Utama PT PLN Persero Sripeni Inten Cahyani.
Berita Terkait
Kejaksaan di Sumbar tuntut mati terdakwa pengedar ganja
Rabu, 3 April 2024 20:27 Wib
Danlantamal: Serda Adan terancam hukuman mati karena bunuh warga sipil
Selasa, 2 April 2024 17:42 Wib
Seekor kerbau warga Tantaman Agam mati dimangsa harimau
Jumat, 8 Maret 2024 17:07 Wib
Mantan Kasat Narkoba Lampung Selatan divonis hukuman mati
Jumat, 1 Maret 2024 10:55 Wib
Demi Klopp, Liverpool siap mati-matian menangkan final Piala Liga
Sabtu, 24 Februari 2024 16:01 Wib
Polisi New York bunuh diri usai tembak mati istri dan dua putranya
Senin, 1 Januari 2024 12:03 Wib
Pembedahan Gajah Sumatera mati di Aceh Barat
Kamis, 21 Desember 2023 12:09 Wib
Ayah yang bunuh empat anak di Jagakarsa terancam hukuman mati
Sabtu, 9 Desember 2023 5:34 Wib